JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemudi selama perjalanan mudik yang panjang, pemudik dianjurkan selalu menerapkan sikap defensive driving.
Mengingat adanya peningkatan jumlah pemudik pada 2023, jumlah kemacetan dan potensi delay perjalanan berpotensi meningkat pula. Jika tidak disikapi dengan baik, situasi jalanan padat dan macet bisa membuat pemudik emosi.
Marcell Kurniawan, Direktur Pelatih The Real Driving Centre (RDC), menjelaskan, selain bisa menjaga keselamatan saat mudik, sikap defensive driving akan melatih pengemudi untuk lebih menjaga emosi selama berkendara.
Pada intinya, sikap defensive driving berarti menerapkan teknik mengemudi yang sopan, cermat, dan dewasa saat berkendara.
Baca juga: Jangan Egois, Mudik Bukan Siapa Cepat Sampai Kampung Halaman
“Teknik defensive driving selain bisa menjaga keselamatan pengemudi, juga bisa melatih pengemudi dalam bersikap kepala dingin, tetap santun, dan tidak emosional selama di jalan,” kata dia kepada Kompas.com, belum lama ini.
Marcell menambahkan, hal pertama yang harus dijaga selama perjalanan mudik adalah emosi. Kepala yang dingin akan membuat pengemudi lebih mawas dan tidak impulsif saat berkendara.
“Ingat untuk menjaga jarak aman dengan mobil di bagian depan, yaitu sekitar 40 meter. Lakukan juga observasi secara terus-menerus di sekeliling kendaraan, mengenali dan menilai potensi bahaya dan mengeksekusi tepat di waktu dan tepat,” kata Marcell.
Terakhir, pengemudi dianjurkan untuk terus mengingat tujuan akhir dari mudik, yakni berkumpul bersama dengan keluarga besar di kampung halaman.
“Tujuan dari mudik kan berkumpul dengan kerabat dan relasi di kampung halaman. Tentunya, hal utama yang harus diupayakan adalah keselamatan selama berkendara. Jangan emosional, jangan impulsif, tetap jaga keselamatan,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.