35.000 Kendaraan Akan Masuk Kota Bogor pada Lebaran 2023

JAKARTA, KOMPAS.com - Satlantas Polresta Bogor Kota memprediksi jumlah kendaraan yang masuk ke kota bogor akan meningkat pada arus mudik dan libur Lebaran 2023. Diperkirakan bakal terjadi pada 18 April-1 Mei 2023 mendatang.

Kepala Satlantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria mengatakan, pihaknya memprediksi jumlah volume kendaraan yang masuk ke wilayah Bogor per hari dalam rentang periode tersebut bisa mencapai 35.000 unit.

“Kita data tahun kemarin itu top up Bogor itu bisa mencapai 35.000, kalau saya lihat top up di gerbang tol Ciawi saja itu paling 24.000. Artinya kita harus antisipasi bahwa tahun ini, sehari keluar masuk dari Kota Bogor dan yang masuk tolnya saja itu bisa lebih dari 35.000,” ujar Galih, dikutip dari NTMC Polri, Selasa (18/4).

Baca juga: Sering Jadi Titik Kemacetan, Pemudik Sebaiknya Hindari Pasar Tumpah

Galih menjelaskan, kepadatan kendaraan biasanya akan terjadi pada H+2 lebaran. Dimana kondisi tersebut bertepatan dengan masyarakat melakukan liburan ke sejumlah tempat wisata di Kota Bogor.

KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Situasi arus lalu lintas jelang penutupan Jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, Sabtu (31/12/2022).

Adapun berdasarkan data tahun lalu pihaknya mencatat jumlah masyarakat yang masuk ke Kota Bogor tembus di angka 300.000 orang. Maka, tidak menutup kemungkinan di momen Lebaran 2023 ini jumlahnya bertambah sekitar 30 persen.

“Sekarang kita kalikan, kurang lebih penambahannya 30 persen saja. Berarti lebih dari 300.000 bisa sampai 360.000 orang yang akan memasuki Kota Bogor,” kata Galih.

Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan lalu lintas dan lainnya, pihaknya akan menyiagakan seluruh jajaran Satlantas Polresta Bogor Kota yang disebar di sejumlah titik kerawanan dengan jumlah 124 personil.

Baca juga: Jangan Terlalu Sering Injak Setengah Kopling

“Saat ini kan personil kita ada 124 itu dikerahkan semua. Kita akan atur nanti jadwal piket, khusus dalam penanganan arus mudik dan balik. Kita membentuk tim urai kemacetan, nanti yang sifatnya mengatur teknis strategi-strategi untuk pengalihan arus sesuai levelnya,” ucap Galih.

“Itu yang harus kita antisipasi jangan sampai perjalanan masyarakat terhambat, sekalipun ada kepadatan sekalipun ada kemacetan, tetapi kita usahakan tidak terlalu parah,” lanjutnya.