KLATEN, KOMPAS.com - Ditlantas Polda Jawa Timur melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan truk dan bus di ruas Tol Pandaan-Malang Km 77, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (24/12/2024) pagi.
Sebelumnya diberitakan, bus dengan nomor polisi S 7607 UW bertabrakan dengan truk tronton bernomor polisi S 9126 UU di ruas Tol Pandaan-Malang Km 77 pada Senin (23/12/2024) sore.
Bus itu membawa pelajar SMP Islam Terpadu dari Gunung Putri, Bogor, yang hendak menuju Kampung Inggris, Kabupaten Kediri.
Baca juga: 8 Korban Kecelakaan Bus dan Truk di Tol Malang Butuh Tindakan Operasi
Sedangkan truk mengangkut pakan ternak sebanyak 11.200 kilogram, dari arah Surabaya menuju Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kecelakaan ini menyebabkan empat korban tewas.
Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin mengatakan, truk sempat berhenti di sisi kiri ruas tol dari arah Surabaya, menuju ke Malang.
"Pada KM 77 +200 itu, kondisi jalan menanjak dan menikung, kami menemukan ganjalan roda truk di KM 78 +50 pas posisi tanjakan, dari hasil pantauan CCTV, truk mundur tanpa sopir di dalamnya,” ucap Komarudin, dikutip dari Kompas.com, Selasa (24/12/2024)
Baca juga: Kecelakaan Bus dan truk di Tol Malang, Lagi-lagi karena Truk ODOL
Komarudin menjelaskan, dari hasil pemeriksaan kepada sopir truk berinisial SW, truk berhenti karena overheat dan tidak kuat menanjak. Posisi berhentinya truk itu tepat berada di posisi jalan menanjak, artinya tepat di posisi kemiringan.
"Pengemudi kemudian menepikan truk di Km 78 dan turun untuk mengganjal roda," ucap Komarudin.
Komarudin, mengatakan pengemudi sempat mengganjal roda kanan. Sedangkan ketika hendak mengganjal roda kiri, truk kemudian mundur ke belakang tanpa ada pengendara di dalamnya.
Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Bus dan Truk di Tol Pandaan, Sopir Harus Punya Skill Khusus
Komarudin mengatakan, berhubung jalan menikung, truk yang mundur lurus itu masuk ke badan jalan dan membentur pembatas jalan di kanan. Beberapa kendaraan lain dari arah belakang sempat berhasil menghindar.
"Truk melaju mundur sejauh kurang lebih sekitar 700-800 meter, dan inilah yang menyebabkan terjadinya kecelakaan, karena dari arah belakang melaju bus Tirto Agung," ucap Komarudin.
Komarudin mengatakan, dari arah belakang, bus yang mengangkut siswa berada di lajur kanan dan menabrak truk sehingga menyebabkan kecelakaan.
Baca juga: Penyebab Kecelakaan Bus Tirto Agung di Tol Pandaan-Malang
“Bus yang kami temukan dari alat yang bisa kita deteksi, sementara ini kecepatannya di 80 kilometer per jam, dengan rem tangan truk posisi hidup atau terpasang,” ucap Komarudin.
Komarudin mengatakan, tim ahli akan turun tangan untuk memastikan apakah rem tangan truk berfungsi atau tidak.
“Kami berharap secepatnya untuk bisa mendapatkan hasil karena memang ada beberapa yang harus dipastikan. Kondisi bus, truk, dan juga uji KIR, servis terakhir serta ada bagian apa lagi yang memang terlewatkan dalam kewajiban," ucap Komarudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.