SOLO, KOMPAS.com - Jelang mudik lebaran ini kembali ramai kabar tambal ban online di Solo. Semakin ramai ketika kabar tersebut dibumbui kata “gratis” dan adanya peluncuran 6 unit kendaraan untuk tambal ban online.
Di dalam pesan tersebut tertulis bagi masyarakat yang ingin mudik ke daerah Solo, Magelang dan Jogja, apabila mengalami masalah dengan ban mobilnya di wilayah Solo Raya, sudah disiapkan oleh Pemkot Solo tukang tambal ban Online.
Pemkot Surakarta resmi meluncurkan 6 motor tambal ban berbasis online dinamakan Ngrekso Ban Kempes dengan melampirkan keenam nomor kontaknya;
Baca juga: Tambal Ban Tip Top Lebih Bagus Dibandingkan Model Cacing
1. Tri Cahyo 085725458498
2. Bejo 085642413418
3. Sahono 087835461571
4. Murwanto 087812712128
5. Agung 085326602312
6. Japi 085867711759
Tentu saja layanan itu banyak diminati lantaran akan mempermudah pemudik mendapatkan bantuan bila saja mengalami ban kempis di tengah perjalanan. Terlepas dari benar atau tidaknya layanan tersebut gratis saja sudah menarik, apalagi jika benar-benar gratis.
Lantas, apakah kabar berantai tersebut benar?
Baca juga: Alasan Kenapa Besi Payung Sering Dijadikan Ranjau oleh Oknum Tambal Ban
Bejo salah satu Tambal Ban Online Solo mengatakan kabar berantai tersebut ada yang benar dan ada juga yang sudah melenceng dari kebenaran, sehingga masyarakat perlu mengetahuinya.
“Benar saya tukang tambal ban online, tapi tidak gratis sejak awal 2018 berdiri, banyak yang menggap layanan saya ini gratis lantaran difasilitasi kendaraan oleh Pemkot Solo pada 2018 silam,” ucap Bejo kepada Kompas.com, Minggu (16/4/2023).
Dia mengatakan pada 2018 memang Pemkot Solo menyerahkan 6 unit kendaraan untuk tambal ban, tapi dari keenamnya hanya satu yang masih aktif lima yang lainnya sudah tidak.
Baca juga: Usai Tambal Ban Ternyata Mobil Wajib Balancing
“Sepertinya hanya saya yang masih bertahan, karena memang ini profesi sejak dulu, saya bekerja sendiri hanya dibantu oleh anak, jadi tidak memiliki tim,” ucap Bejo.
Dia menyayangkan kenapa beredar kabar bahwa layanan tambal ban tersebut gratis, padahal sejak awal sampai detik ini tidak ada biaya yang memfasilitasi bahan dan jasa untuk menambal ban.
“Tidak tahu kabar gratis tersebut dari mana, yang pasti Pemkot Solo hanya menyerahkan kendaraan, bahan dan peralatan dari diri sendiri, terus tidak ada biaya yang membayar jasa tambal bannya, padahal kan tidak mungkin bisa jalan kalau tidak ada tarif tambal ban,” ucap Bejo.
Baca juga: Jangan Asal Tambal Ban, Ini Metode yang Paling Disarankan
Bejo mengatakan mendapat respons yang beragam dari masyarakat setelah tahu layanan tambal ban tersebut berbayar, padahal kabar yang beredar gratis.
“Ada yang merespons dengan baik, banyak yang tidak membalas chat sama sekali setelah tau berbayar, dan ada juga yang melontarkan kalimat negatif, karena masyarakat pastinya beragam karakter,” ucap Bejo.
Meski demikian, Bejo tetap melayani masyarakat yang membutuhkan jasa tambal ban di area Solo dengan jam operasional yang terbatas.
“Layanan saya hanya dari jam 5 pagi sampai jam 7 malam saja, berbeda dengan konteks dalam pesan berantai yang berbarengan dengan relawan jalanan malam, itu berbeda lagi,” ucap Bejo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.