Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Hindari Kemacetan, Masyarakat Disarankan Mudik mulai Hari Ini |Mudik ke Daerah Pegunungan, Pengemudi Harus Paham Teknik Engine Brake

Kompas.com - 14/04/2023, 06:02 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna menghindari kepadatan lalu lintas yang mungkin terjadi, masyarakat disarankan untuk melakukan perjalanan mudik lebih awal ke kampung halaman.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, diprediksi kepadatan lalu lintas akan terjadi saat puncak arus mudik, yakni dari 18 April hingga 21 April 2023.

"Bagi masyarakat yang sudah bisa libur, silakan mudik lebih awal mulai hari ini 13 April sampai 17 April 2023 nanti karena jalanan masih tidak terlalu padat," ucap Budi dalam keterangan resminya, Kamis (13/4/2023).

Selain itu, kkampung halaman yang dituju oleh pemudik begitu beragam, mulai daerah pesisir pantai, perkotaan, perdesaan, hingga pegunungan. Kontur jalannya juga bervariasi, dari datar, tanjakan sampai turunan.

Maka dari itu, selain kendaraan pengemudi juga harus menguasai kondisi medan jalan selama perjalanan mudik. Salah satunya jika melintasi jalan pegunungan. Teknik pengereman sangat dibutuhkan, apalagi pengemudi mobil transmisi matik sebaiknya paham dengan engine brake.

Baca juga: Ini Tekanan Udara Ban yang Tepat Saat Mobil Dipakai Mudik 

1. Hindari Kemacetan, Masyarakat Disarankan Mudik mulai Hari Ini

Foto udara kendaraan pemudik antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/5/2022). Polri memprediksi sebanyak 1,9 juta kendaraan akan kembali ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada periode arus balik Lebaran 2022.ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR Foto udara kendaraan pemudik antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/5/2022). Polri memprediksi sebanyak 1,9 juta kendaraan akan kembali ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada periode arus balik Lebaran 2022.

Menurut Budi, sejumlah upaya telah dilakukan pemerintah untuk memecah kepadatan arus penumpang dan kendaraan pada satu hari tertentu.

Dengan demikian, diharapkan bisa menghindari satu puncak arus mudik yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan kepadatan yang tidak bisa dikendalikan. "Kami berharap dengan upaya-upaya antisipasi yang telah dilakukan, perbandingan antara kapasitas jalan maupun simpul transportasi dengan volume penumpang dan kendaraan atau volume to capacity (V/C) Ratio bisa tetap di bawah angka 1 yang artinya masih lancar," kata Budi.

Baca juga: Hindari Kemacetan, Masyarakat Disarankan Mudik mulai Hari Ini

2. Mudik ke Daerah Pegunungan, Pengemudi Harus Paham Teknik Engine Brake

Tuas transmisi mobil matikKOMPAS.com/Serafina Ophelia Tuas transmisi mobil matik

"Mobil matik membutuhkan bantuan transmisi untuk menahan kecepatan di turunan panjang. Rem digunakan sesekali, mobil akan mudah dikendalikan jika posisi transmisi seakan-akan itu jadi rem bantuan," kata Hermas E Prabowo, Pemilik Bengkel Worner Matic kepada Kompas.com, Rabu (12/4/2023).

Penggunaan transmisi matik ada aturannya, pengemudi harus tau kemiringan lereng bukit di jalur mudik yang dilalui untuk memperkirakan posisi gigi yang tepat. Transmisi diturunkan sesuai kecepatan agar memberikan tambahan pengereman dari mesin.

Baca juga: Mudik ke Daerah Pegunungan, Pengemudi Harus Paham Teknik Engine Brake

3. Mana yang Lebih Baik, Berangkat Mudik Malam Hari atau Pagi Hari?

Apakah melakukan mudik di malam hari aman?PVPproductions/Freepik Apakah melakukan mudik di malam hari aman?

Waktu terbaik untuk melakukan perjalanan mudik sering kali menjadi topik yang menarik dibahas. Biasanya, pemudik memiliki langkah berbeda saat menentukan waktu perjalanan.

Ada pemudik memilih waktu pagi hingga siang hari untuk melakukan perjalanan, ada pula pemudik yang menganggap malam hari sebagai waktu terbaik untuk melakukan perjalanan. Di antara keduanya, manakah yang lebih baik?

Baca juga: Mana yang Lebih Baik, Berangkat Mudik Malam Hari atau Pagi Hari?

4. Bolehkah Air Wiper Diisi Sabun Mandi atau Sampo?

Tidak semua cairan bisa dijadikan wiper fluid mobilYenniferJohn/Flickr Tidak semua cairan bisa dijadikan wiper fluid mobil

Air wiper atau wiper fluid berfungsi membantu melancarkan sapuan wiper saat membersihkan kaca depan mobil. Selayaknya cairan lain yang ada di komponen mobil, wiper fluid juga memiliki cairan khusus.

Kesalahpahaman umum yang biasa dijumpai di kalangan pengguna mobil, biasanya pengguna asal memakai sabun merek apa pun seperti sampo atau sabun mandi, padahal hal tersebut tidak disarankan.

Noval Al-Hudah, Teknisi Mitsubishi Prabu Pendawa Motor, menjelaskan, tidak semua sabun cocok untuk digunakan sebagai wiper fluid.

Baca juga: Bolehkah Air Wiper Diisi Sabun Mandi atau Sampo?

5. Mudik Pakai Suzuki Ertiga Hybrid, Tangki Penuh Bisa Tempuh Berapa Km?

Suzuki Ertigabanggawan Suzuki Ertiga

Menjelang musim mudik 2023, kendaraan pribadi masih jadi primadona orang Indonesia. Mobil di segmen LMPV jadi pilihan masyarakat karena kemampuannya yang bisa diandalkan.

Suzuki Ertiga Hybrid merupakan salah satu pilihan mobil di segmen LMPV yang cukup ramai digunakan. Memiliki susunan tiga baris bangku, mesin yang cukup, dan bagasi yang relatif lega Ertiga Hybrid menjadi pilihan yang menarik.

Baca juga: Mudik Pakai Suzuki Ertiga Hybrid, Tangki Penuh Bisa Tempuh Berapa Km?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com