Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik ke Daerah Pegunungan, Pengemudi Harus Paham Teknik Engine Brake

Kompas.com - 13/04/2023, 08:12 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kampung halaman yang dituju oleh pemudik begitu beragam, mulai daerah pesisir pantai, perkotaan, perdesaan, hingga pegunungan. Kontur jalannya juga bervariasi, dari datar, tanjakan sampai turunan.

Maka dari itu, selain kendaraan pengemudi juga harus menguasai kondisi medan jalan selama perjalanan mudik. Salah satunya jika melintasi jalan pegunungan.

Teknik pengereman sangat dibutuhkan, apalagi pengemudi mobil transmisi matik sebaiknya paham dengan engine brake

Ilustrasi mengemudi sambil mendengarkan musikKompas.com Ilustrasi mengemudi sambil mendengarkan musik

"Mobil matik membutuhkan bantuan transmisi untuk menahan kecepatan di turunan panjang. Rem digunakan sesekali, mobil akan mudah dikendalikan jika posisi transmisi seakan-akan itu jadi rem bantuan," kata Hermas E Prabowo, Pemilik Bengkel Worner Matic kepada Kompas.com, Rabu (12/4/2023). 

Baca juga: Cara Mengemudikan Mobil Matik yang Aman Saat Berhenti di Tanjakan

Penggunaan transmisi matik ada aturannya, pengemudi harus tau kemiringan lereng bukit di jalur mudik yang dilalui untuk memperkirakan posisi gigi yang tepat. Transmisi diturunkan sesuai kecepatan agar memberikan tambahan pengereman dari mesin. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KURSUS MENGEMUDI BALIKPAPAN (@smartdrivingschool_id)

Alhasil, pengereman mobil matik akan ringan dan tidak terlalu panas. Teknik itu sebaiknya digunakan saat kendaraan mulai turun di ujung tanjakan. 

Baca juga: Gaya Mengemudi Orang Indonesia di Tiap Daerah Berbeda-beda

""Posisi awal dari gigi D, diturunkan bertahap, urut dari D-3, kemudian ke 2, baru ke 1 atau L. Jika dirasa mesin mobil seperti ada efek menahan laju kendaraan, posisi gigi ditahan terlebih dahulu. Jadi seperti ada pola perhitungannya, hal itu untuk memberikan efek hentakan, tujuannya mengurangi kecepatan secara otomatis," ucapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com