JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia usai terdampak pandemi Covid-19 dua tahun belakangan tidak dimungkiri merupakan pencapaian yang luar biasa.
Sepanjang tahun lalu bahkan penjualan mobil sudah hampir menyamai kondisi normal, yaitu 1.048.000 unit atau tumbh 18 persen dibandingkan 2021. Hal serupa terjadi pada sektor roda dua yaitu 5.221.000 unit, naik 3,3 persen di tahun yang sama.
Namun, kondisi itu ternyata meninggalkan dampak cukup besar, yaitu meningkatnya level kemacetan yang semakin tinggi.
Demikian dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Luhut Umumkan Insentif Kendaraan Listrik Resmi Berlaku 20 Maret
"Akibatnya itu (dari pertumbuhan penjualan kendaraan yang signifikan), kita sekarang macet di mana-mana. Di Jakarta macet, saya pergi ke Surabaya macet, ke Bandung macet, terakhir ke Medan macet," kata Jokowi.
Meski begitu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tetap menerbitkan program insentif kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) yang rencananya mulai resmi berlaku 20 Maret 2023.
Insentif itu nantinya disalurkan ke konsumen melalui produsen masing-masing dengan total kuota 286.038 unit. Angka terkait mencangkup 200.000 unit motor listrik, 35.900 unit mobil listrik, 50.000 untuk konversi, dan 138 unit bus listrik.
Luhut menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa pemerintah akhirnya memutuskan untuk memberikan bantuan pembelian kendaraan listrik ke masyarakat. Pertama yaitu supaya proses transisi menuju era elektrifikasi nasional bisa dipercepat.
Baca juga: Besaran Insentif Kendaraan Listrik, Motor Dapat Rp 7 Juta, Mobil Masih Dihitung
"Setelah terbit Perpres 55/2019 tentang percepatan KBLBB, produksi, serta penjualan KBLBB di Indonesia belum bisa berjalan cepat karena terdapat perbedaan harga yang signifikan terhadap kendaraan listrik dibandingkan konvensional," katanya di Jakarta, Senin (6/3/2023).
"Sehingga, menghalangi kemampuan masyarakat untuk betransaksi menuju transisi ke kendaraan listrik," lanjut Luhut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.