Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Kejuaraan Balap F1 Pilih BBM Sintetis Ketimbang Jadi BEV

Kompas.com - 03/03/2023, 10:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pabrikan berlomba-lomba mengembangkan kendaraan listrik. Meski demikian, Formula 1 (F1) tetap akan mempertahankan penggunaan mesin pembakaran internal.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh CEO F1 Stefano Domenicali. Dia menyebutkan bahwa kejuaraan dunia F1 tidak akan pernah mengadopsi tenaga penggerak elektrik. Mobil balapnya akan tetap menggunakan mesin konvensional.

Baca juga: Jokowi Mau Gelar Balapan F1 di Indonesia pada Tahun Depan

Sebenarnya, rencana untuk beralih ke mobil listrik juga tidak pernah disebutkan. Tapi, banyak yang berpikir bahwa perubahan tersebut tidak akan bisa dihindari.

Mobil balap Formula 1 tim Red Bull RacingDok. Red Bull Racing Mobil balap Formula 1 tim Red Bull Racing

Apalagi, beberapa pabrikan juga berkomitmen untuk meninggakan mesin konvensional dan fokus ke mobil listrik. Tapi, Domenicali menyangkalnya dan mengatakan itu tidak akan pernah terjadi.

"Kami tidak akan pernah beralih ke elektrik," ujar Domenicali, kepada Il Sole 24 Ore, dikutip dari Carscoops.com, Jumat (3/3/2023).

Baca juga: Daftar Gaji Pebalap F1 Musim 2023, Max Verstappen Ungguli Hamilton

Menurutnya, untuk membuat ajang balap ini ramah lingkungan, bukan dengan mengganti tenaga penggerak menjadi elektrik. Namun, menggunakan bahan bakar sintetis tanpa emisi.

Pebalap Mercedes, George Russell, mencatatkan pole position di sesi Kualifikasi F1 GP Hongaria pada Sabtu (30/7/2022) malam WIB.AFP/ATTILA KISBENEDEK Pebalap Mercedes, George Russell, mencatatkan pole position di sesi Kualifikasi F1 GP Hongaria pada Sabtu (30/7/2022) malam WIB.

Bahan bakar sintetis tersebut saat ini masih dalam tahap pengembangan. F1 baru akan menggunakannya pada musim 2026 dan seterusnya.

"Ini adalah bahan bakar yang juga bisa digunakan untuk pesawat dan kapal. Nol emisi bisa didapat tanpa mengganti mesin atau membuang seluruh kendaraan yang sudah ada," kata Domenicali.

Domenicali termasuk salah satu orang yang yakin bahwa mobil listrik bukan satu-satunya solusi untuk menuju netralitas karbon.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke