Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kejuaraan Balap F1 Pilih BBM Sintetis Ketimbang Jadi BEV

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pabrikan berlomba-lomba mengembangkan kendaraan listrik. Meski demikian, Formula 1 (F1) tetap akan mempertahankan penggunaan mesin pembakaran internal.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh CEO F1 Stefano Domenicali. Dia menyebutkan bahwa kejuaraan dunia F1 tidak akan pernah mengadopsi tenaga penggerak elektrik. Mobil balapnya akan tetap menggunakan mesin konvensional.

Sebenarnya, rencana untuk beralih ke mobil listrik juga tidak pernah disebutkan. Tapi, banyak yang berpikir bahwa perubahan tersebut tidak akan bisa dihindari.

Apalagi, beberapa pabrikan juga berkomitmen untuk meninggakan mesin konvensional dan fokus ke mobil listrik. Tapi, Domenicali menyangkalnya dan mengatakan itu tidak akan pernah terjadi.

"Kami tidak akan pernah beralih ke elektrik," ujar Domenicali, kepada Il Sole 24 Ore, dikutip dari Carscoops.com, Jumat (3/3/2023).

Menurutnya, untuk membuat ajang balap ini ramah lingkungan, bukan dengan mengganti tenaga penggerak menjadi elektrik. Namun, menggunakan bahan bakar sintetis tanpa emisi.

Bahan bakar sintetis tersebut saat ini masih dalam tahap pengembangan. F1 baru akan menggunakannya pada musim 2026 dan seterusnya.

"Ini adalah bahan bakar yang juga bisa digunakan untuk pesawat dan kapal. Nol emisi bisa didapat tanpa mengganti mesin atau membuang seluruh kendaraan yang sudah ada," kata Domenicali.

Domenicali termasuk salah satu orang yang yakin bahwa mobil listrik bukan satu-satunya solusi untuk menuju netralitas karbon.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/03/104200715/kejuaraan-balap-f1-pilih-bbm-sintetis-ketimbang-jadi-bev

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke