JAKARTA, KOMPAS.com - PT Solo Manufaktur Kreasi atau lebih dikenal Esemka kembali ramai dibicarakan setelah resmi ikut dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023.
Apalagi Esemka tak hanya menampilkan produk lawas, tetapi juga meluncurkan mobil elektrifikasi pertamanya yang bermain di segmen niaga ringan, yakni Bima EV.
Meski sudah mendirikan pabrik di Boyolali, Jawa Tengah, yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2019, kehadiran Esemka tetap selalu mengundang perdebatan.
Baca juga: Respons Esemka yang Kerap Dikaitkan dengan Jokowi
Banyak yang menganggap Esemka hanya muncul di tahun-tahun politik sehingga stigma sebagai kendaraan politik cukup melekat.
Meski demikian, tak sedikit juga yang "angkat topi" dengan Esemka, apalagi dengan kemajuannya saat ini karena bisa bertahan dari segala isu negatif, bahkan sampai meluncurkan mobil listrik.
Redaksi Kompas.com berkesempatan berbincang singkat secara eksklusif dengan Eddy Wirajaya, Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi, di ajang IIMS 2023.
Momen ini redaksi gunakan untuk mengetahui lebih detail ke mana saja Esemka selama ini, bagaimana perkembangan pabrik, sampai akhirnya muncul di pameran otomotif.
Eddy menjelaskan, pabrik Esemka di Boyolali sampai saat ini masih tetap beroperasi. Namun, ketika pandemi memang sempat untuk berhenti sesaat.
Baca juga: Senyum Manis Jokowi Saat Duduk di Kabin Esemka Bima EV
"Esemka baik-baik saja, kami selalu ada, tapi cuma memang tidak terekspos saja," ujar Eddy kepada Kompas.com, Sabtu (18/2/2023).
Menurut Eddy, ketika pandemi, pabriknya sempat berhenti dan menunda produksi. Namun, sejalan dengan itu, secara internal Esemka melakukan riset soal kendaraan elektrifikasi juga mencari mitra agar bisa berkolaborasi.
Dari segi fasilitas pabrik, diklaim sudah mengalami banyak peningkatan dibanding saat diresmikan empat tahun lalu.
Lantaran kesiapan yang sudah matang tersebut, Esemka pun akhirnya memutuskan untuk menunjukkan eksistensi melalui ajang IIMS tahun ini.
Baca juga: Punya Fitur Berlimpah, Berapa Target Penjualan Omoda 5 di Indonesia?
"Pada 2020 kami sempat produksi signifikan, lalu terbentur pandemi. Kami harus hold, sambil membenahi internal juga melengkapi fasilitas kerja seperti welding line, painting line, dan segala-galanya sampai riset mobil listrik ini (Bima EV)," ujar Eddy.
Esemka memang identik dengan nama Jokowi yang merupakan pencetus dari proyek belajar bidang otomotif pada siswa SMK di Solo Raya. Bicara soal model-model yang ada, sebenarnya bila ditarik ke belakang juga sudah cukup banyak.
Tidak hanya di segmen niaga ringan seperti Bima 1.2, Bima 1.2, Digdaya, tapi ada juga sejumlah nama lain seperti Garuda dan Rajawali yang menjadi mobil di segmen penumpang.