Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2023, 18:01 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai upaya mempercepat pembentukan ekosistem kendaraan bermotor listrik di Indonesia, sekaligus menjadikannya pemasok utama di dunia, pemerintah mengajak para pengusaha lithium di Australia untuk berkerja sama dan berinvestasi.

Hal tersebut, diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan setelah bertemu dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Gedung Parlemen Australia.

"Di hadapan para pengusaha lithium, saya sampaikan bahwa Australia merupakan kandidat terbaik dan partner potensial kami untuk mengembangkan industri baterai EV karena setengah dari lithium dunia ada di sana," katanya dikutip dari Instagram resminya, Selasa (14/2/2023).

Baca juga: Intip Tampilan Eskterior SUV Listrik Wuling yang Mirip Suzuki Jimny

Baterai Mobil Listrik Nissan Leaf Foto: Wikipedia/H.Kashioka Baterai Mobil Listrik Nissan Leaf

Saat ini, lanjut Luhut, Indonesia berfokus untuk mengembangkan dan memperluas industri hilir, dalam hal ini industri baterai lithium sebagai sumber energi kendaraan listrik.

"Untuk memenuhi target kami menjadi produsen baterai lithium terbesar di dunia, kami berharap dapat meningkatkan impor lithium dari Australia," kata dia.

"Dengan mempererat kerjasama seperti ini, manfaat ekonomi bagi kedua negara bisa kita dapatkan sehingga kita bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan kebutuhan industri baterai Lithium-ion secara global," ujar Luhut lagi.

Luhut bilang, memang impian untuk menjadi produsen baterai listrik terbesar di dunia tidak mudah meskipun Indonesia kaya akan nikel.

Sebab, Indonesia tidak memiliki lithium yang notabene juga jadi bahan utama pengembangan industri baterai kendaraan listrik. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi dengan pihak lain untuk mewujudkannya.

Sebagai negara penghasil lithium, Australia menyatakan dukungannya untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen baterai lithium dunia. Kedua negara pun berencana untuk bersama-sama mengembangkan industri baterai EV dengan tetap bertanggung jawab terhadap faktor lingkungan.

Baca juga: Ada Pekerjaan Overpass di Tol Cipularang, Arus Lalu Lintas Dialihkan

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Luhut Binsar Pandjaitan (@luhut.pandjaitan)

 

Dalam kesempatan itu pula, ia bercerita bahwa pada 2021, Indonesia dan Australia telah sepakat menandatangani pernyataan bersama tentang Kerjasama Ekonomi Hijau dan Transisi Energi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com