Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Beli Innova Zenix Hybrid, Masih Inden 6 Bulan

Kompas.com - 14/02/2023, 14:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak pertama kali diluncurkan jelang akhir tahun lalu, PT Toyota Astra Motor (TAM) mengklaim sudah berhasil membukukan pemesanan sampai 14.000 unit. Dari angka tersebut, sekitar 5.700 unit yang sudah dikirim ke konsumen.

Jumlah ini, merupakan akumulasi yang diperoleh perseroan selama November 2022 hingga Januari 2023 kemarin. Dimana, varian hybrid mencangkup sekitar 70 persen dari total penjualan Toyota atas mobil keluarga terkait.

Sementara tercatat di data Gaikindo, distribusi unit dari pabrik ke diler (wholesales), dalam periode sama Kijang Innova Zenix mencapai 9.516 unit dengan varian hybrid 3.984 unit.

Baca juga: Memakai Platform DNGA, Agya Baru Bisa Jadi Mobil Hybrid?

Toyota Innova Zenix Hybrid 2.0 Q HV CVT TSS Modellista.dok TAM Toyota Innova Zenix Hybrid 2.0 Q HV CVT TSS Modellista.

Dengan selisih yang besar, tidak heran saat ini mobil masih inden selama 5-6 bulan sejak pemesanan awal, khususnya bagi yang varian hybrid. Mengingat model terkait hanya diproduksi kurang dari 50 persen dari keseluruhan Kijang Innova Zenix.

"Animo Kijang Innova Zenix memang sangat besar, sehingga kita minta maaf karena ada konsumen yang harus menunggu sampai 5-6 bulan, terutama untuk model yang hybrid," ujar Vice President Director TAM Henry Tanoto di Jakarta, Senin (13/2/2023)

"Kalau Innova yang tipe mesin bensinindennya tidak sepanjang hybrid, tapi berbeda-beda (masa antri) tergantung tipe dan warnanya," lanjut dia.

Atas permintaan yang sangat besar itu, Toyota mengaku kini sedang meningkatkan suplai khususnya di model Kijang Innova Zenix Hybrid. Sehingga diharapkan dalam waktu dekat seluruh permintaan di dalam negeri bisa terpenuhi.

Baca juga: Pengelola Parkir Terkesan Lepas Tangan jika Ada Kehilangan

Toyota Kijang Innova Zenix HybridDok. TAM Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid

Tetapi sayang, Henry belum dapat mengungkapkan secara rinci langkah dimaksud. Termasuk proyeksi pengurangan waktu inden ketika strategi pembesaran suplai dilakukan.

"Sekarang ini, kita bersama pabrikan (TMMIN) sedang berusaha bagaimana dapat meningkatkan suplai daripada hybrid ini untuk bisa memenuhi jumlah demand yang sangat tinggi," kata dia.

"Permintaan yang hybrid memang sangat besar sekali," tambah Henry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau