Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor Listrik Sudah Beragam, tapi Mengapa Masih Jauh dari Laris?

Kompas.com - 27/01/2023, 08:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Populasi motor listrik di Indonesia bisa dibilang mulai membesar seiring berjalannya waktu. Walau memang, jika dibandingkan dengan motor konvensional, jumlah motor listrik tidak ada apa-apanya, masih jauh dari kata laris.

Sekretaris Jenderal AISI Hari Budianto pernah mengatakan, berdasarkan data kumulatif Kementerian Perhubungan, sampai Juli 2022 tercatat populasi motor listrik menyentuh 19.024 unit.

"Sebulan berapa kira-kira? Tahun lalu, kumulatif itu 12.000-an unit sepeda motor (listrik). Artinya bulan ini sampai bulan Juli ada tambahan sekitar 7.000 unit,” ucap Hari beberapa waktu lalu.

Baca juga: Ducati Ungkap Masalah Motor Listrik di MotoE

Motor listrik Smoot akan meluncurkan motor baru bernama Smoot Zuzu. Foto: Smoot Motor listrik Smoot akan meluncurkan motor baru bernama Smoot Zuzu.

Namun, kalau dibandingkan dengan penjualan motor per bulan, angkanya terlalu jauh. Motor konvensional bisa terjual hingga 300.000 unit per bulan, didomiasi Honda.

Menurut Pengamat Otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Purwadi, ada beberapa hal yang membuat populasi motor listrik masih belum bisa mengalahkan penjualan motor konvensional.

Padahal, sekarang model motor listrik sudah banyak dan harganya bervariasi. Misal ada yang modelnya seperti skutik, ada juga yang bergaya sporty, bahkan untuk harga juga sudah ditemui yang tidak sampai puluhan juta rupiah.

Baca juga: Korlantas Bakal Setop Penggunaan Pelat RF Mulai Oktober 2023

"Yang jadi masalah sebenarnya orang belum percaya sama reliability, durability, dan itu tadi, charging-nya bagaimana," ucap Agus dalam siaran resmi yang Kompas.com terima, Kamis (26/1/2023).

Sebenarnya, model motor listrik yang sekarang ada di pasaran sudah mengikuti selera orang Indonesia dalam hal desain. Namun, kembali lagi, namanya produk baru, tentu keandalan dan ketahanannya masih diragukan.

"Tapi orang mungkin belum percaya sama durabilitas dan safety-nya. Satu lagi, orang Indonesia sebelum beli sesuatu sudah tanya harga jual kembalinya bagaimana," ucap Agus.

Sebenarnya beberapa produsen motor listrik menawarkan produknya dalam skema sewa. Jadi, bagi yang masih ragu dengan motor listrik atau tidak mau khawatir dengan baterai, bisa memanfaatkan skema tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com