Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Indonesia Bicara Konsep Ideal Penggunaan Kendaraan Listrik

Kompas.com - 26/01/2023, 14:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinamika pergerakan pasar mobil listrik murni alias battery electric vehicle (BEV) di dalam negeri sepanjang tahun 2022 berhasil tumbuh positif. Bahkan, angkanya berlipat-lipat bila dibandingkan satu tahun sebelumnya yaitu dari 685 unit jadi 10.327 unit.

Kinerja tersebut, sebagaimana dikatakan oleh Direktur Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, sangat luar biasa. Membuktikan kebutuhan dan studi atas elektrifikasi di Tanah Air berjalan positif serta agresif.

Namun sayangnya, pergerakkan itu agaknya tidak dibarengi oleh penerapan konsep ideal penggunaan mobil listrik, yang terbukti sangat optimal untuk menciptakan ekosistem atas elektrifikasi kendaraan bermotor yang berkesinambungan, yaitu CASE.

Baca juga: Inden Kijang Innova Zenix Hybrid sampai Tahun Depan, Ini Alasannya

Toyota ComsDOK. TOYOTA INDONESIA Toyota Coms

"Ada substansi besar yang luput dari perhatian kita yaitu CASE (Connected, Autonomous, Share, and Electrification). Sebab tidak mungkin elektrifikasi saja tanpa didukung aspek lainnya seperti connected maupun autonomous," ucap Bob di Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Menurutnya, kendaraan yang sudah dibekali dengan baterai berkapasitas tinggi sangat bahaya apabila terjadi kecelakaan parah karena ada potensi terbakar. Maka salah satu upaya mengurangi potensi tersebut, ialah meremajakan fitur keselamatannya.

Itulah salah satu alasan mengapa saat ini, fitur Toyota Safety Sense (TSS) diterapkan ke berbagai lini produk dari Toyota di Indonesia. Yaitu, supaya perilaku pengendara perlahan mulai berubah lebih tertib sekaligus membiasakan diri terhadap fitur-fitur canggih.

Baca juga: TMMIN Jadi Pionir Eksportir Kijang Innova Zenix Hybrid Tahun Ini

Tampilan soket pengecasa Toyota C+podDOK. TOYOTA Tampilan soket pengecasa Toyota C+pod

"Berapa banyak itu kecelakaan di jalan tol karena micro sleeping. Makin ke depan, fitur ini akan semakin banyak karena tak mungkin kita mengembangkan baterai tetapi di satu sisi, masih sering terjadi kecelakaan adu banteng," ucap Bob.

"Ketika masuk ke era elektifikasi, idealnya juga connected. Jadi mobil itu seperti ikan di dalam laut, tidak akan terjadi tabrakan," tambahnya.

Sementara yang dimaksud dengan share pada konsep CASE, ialah kendaraan listrik bisa menjadi transportasi penghubung dari satu tempat ke tempat lain dengan cara sewa.

Mudahnya, seperti layanan sepeda sewa yang sering disediakan di kawasan wisata saat ini. Jadi tinggal membayar dengan saldo ditentukan, seluruh lapisan masyarakat memiliki kesempatan untuk menggunakannya.

Baca juga: Panther Sudah Setop Produksi, Isuzu Fokus Garap Kendaraan Komersial

"Seperti dari suatu terminal ke kampus, itu tinggal tap kartu bisa pakai mobil listrik seperti COMS atau C+Pod, tidak boleh memakai transportasi lain. Jadi konsumen menengah ke bawah juga memiliki suatu pengalaman menggunakan kendaraan listrik," kata Bob.

"Konsep ini yang saya rasa kurang di eksplorasi, terkesan berdiri sendiri. Padahal ini suatu sistem yang harus diadopsi," papar dia lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau