JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai musim ini, perangkat suspensi depan Ducati resmi dilarang. Meski demikian, Francesco Bagnaia mengaku sama sekali tidak keberatan.
Perangkat suspensi depan yang dikembangkan oleh Ducati dipercaya dapat memberikan keuntungan saat motor berakselerasi. Perangkat tersebut juga dikembangkan oleh pabrikan lainnya.
Baca juga: Pecco Bagnaia Berambisi Tandingi Gelar Rossi dan Marquez
Namun, para kompetitor Ducati berpendapat bahwa perangkat tersebut tidak berguna untuk motor produksi massal. Sebab, menurut filosofi, teknologi yang dikembangkan di dunia balap pada akhirnya akan menjadi teknologi yang disematkan di motor jalanan.
Bagnaia mengatakan, dirinya hanya beberapa kali saja menggunakan perangkat suspensi depan. Maka itu, dia merasa tidak keberatan jika harus balapan tanpa perangkat suspensi tersebut.
"Saya menggunakan perangkat suspensi depan saat sesi tes, dan FP1, FP2, FP3 di Qatar, selanjutnya saya berhenti menggunakannya," ujar Bagnaia, dikutip dari Crash.net, Kamis (26/1/2023).
Baca juga: Bagnaia Bakal Frustrasi kalau Sampai Kalah dari Bastianini
"Jadi, ini tidak akan menjadi perubahan yang besar bagi saya. Ketika mereka memutuskan untuk melepasnya, bukan masalah bagi saya," kata Bagnaia.
Menurut Bagnaia, bukan perangkat suspensi depan yang berpengaruh baginya. Tapi, justru fairing Desmosedici GP23 yang lebih ramping yang diakui memberikan peningkatan dalam pengendalian motor.
"Jika Anda ingat, sepanjang tahun fairing Ducati sangat besar dan tahun lalu kami menggunakan yang kecil. Saya sangat memaksa untuk itu dan kami mengubah feeling dengan motor sangat besar," ujarnya.
Bagnaia mengatakan, untuk fairing tahun ini tidak jauh berbeda dengan musim lalu. Dia juga membocorkan bahwa Ducati sangat fokus dengan aerodinamika motor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.