JAKARTA, KOMPAS.com - China merupakan salah satu negara dengan penjualan kendaraan listrik terbesar di dunia. Pada tahun 2022, penjualan mobil listrik dan mobil ramah lingkungan lain tembus 5,7 juta atau nyaris 6 juta unit.
Menurut The Wall Street Journal, penjualan mobil listrik dan hibrida di China naik karena dua faktor. Pertama, konsumen beralih karena ada subsidi negara; dan kedua, harga bahan bakar minyak yang makin tinggi.
Soal subsidi Pemerintah China, Pemerintah Indonesia kini juga akan melakukan hal serupa. Indonesia akan memberikan subsidi, bahkan kabarnya pemerintah sudah menyiapkan Rp 5 triliun untuk insentif kendaraan listrik.
Baca juga: Ditanya Soal Kapan Luncurkan Mobil Listrik, Ini Jawaban Daihatsu
Presiden Direktur PT Chery Motor Indonesia, Shawn Xu, mengatakan, Pemerintah China sudah memberikan insentif kendaraan listrik hampir dua dekade lalu untuk mendorong masyarakat beralih ke mobil nol emisi.
"Di China dari 15 tahun yang lalu pemerintah sudah mendorong pemakaian mobil listrik dengan memberikan insentif. Di China, populasi manusia tinggi sehingga polusi menjadi concern yang besar. Untuk alasan ini, China 15 tahun yang lalu sudah berkonsentrasi di EV," kata Shawn dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa (17/1/2023).
Baca juga: Alasan Chery Pilih Indonesia Jadi Basis Produksi Mobil Setir Kanan
Hasilnya, saat ini pangsa pasar kendaraan listrik di China mencapai 27,6 persen dari total penjualan nasional. Shawn percaya bahwa penjualan kendaraan listrik di China akan terus meningkat seiring perkembangan zaman.
"Di industri saya percaya bahwa di China pertumbuhan EV sangat besar. Tidak hanya pemakaian, tapi juga untuk memproduksi mobil listrik. Pemerintah juga membuat infrastruktur. Lebih dari 10 tahun pemerintah juga mendorong dengan kebijakan yang mendorong EV," kata dia.
Ke depan, kata Shawn, dia yakin pertumbuhan mobil listrik atau kendaraan listrik di negara-negara di kawasan ASEAN termasuk Indonesia juga akan meningkat.
Baca juga: Semua Jajaran Mobil Listrik BMW Terkena Recall
"Saya percaya di ASEAN, seperti di Indonesia, Malaysia, dan Thailand, terutama di Thailand akan cepat tumbuh. Baik untuk EV dan PHEV maupun hibrida. Ke depan negara-negara ASEAN akan mengikuti (China) dalam penjualan EV dan hibrida," kata dia.
"Di Indonesia juga akan berlaku hal yang sama, saya percaya pemerintah sudah dalam jalur yang tepat," kata Shawn.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.