Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ducati Mau Kerek Gaji Enea Bastianini Tiga Kali Lipat dengan Syarat

Kompas.com - 18/01/2023, 09:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - MotoGP musim 2023 belum resmi dimulai, tetapi Ducati sudah berencana menaikkan gaji pebalap anyar dari tim pabrikan, yakni Enea Bastianini. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh manajer Bastianini, Carlo Pernat.

Kendati demikian, kenaikan gaji tersebut bukan cuma-cuma, melainkan ada syarat yang harus dipenuhi oleh Bastianini.

Pernat mengatakan, The Beast, julukan Bastinanini, baru akan mendapat kenaikan gaji jika dirinya berhasil finis tiga besar di MotoGP 2023. Tak tanggung-tanggung, Ducati bakal memberikan kenaikan gaji tiga kali lipat jika Bastianini berhasil memenuhi syarat tersebut.

Baca juga: Wuling Targetkan Pangsa Pasar Lebih dari 18 Persen Tahun Ini

"Kontraknya berakhir pada akhir 2024. Jika dia mencapai posisi pertama, kedua, atau ketiga, gajinya tiga kali lipat,” ucap Pernat, dikutip dari Crash, Rabu (18/1/2023).

Pernat menjelaskan, gaji juga tidak cuma datang dari tim yang mengontrak pebalap, tetapi termasuk sponsor pendukung.

“Tapi bukan hanya Ducati, kami punya Alpinestars, KYT dengan bayaran yang lumayan, kami punya Tissot yang Enea akan menjadi duta dunia selama tiga tahun, dan sponsor lain yang setara dengan bonus lainnya. Antara yang pertama dan kedua ada perbedaan besar,” ujar Pernat.

Enea Bastianini saat berlaga pada MotoGP Prancis 2022. (Photo by JEAN-FRANCOIS MONIER / AFP)JEAN-FRANCOIS MONIER Enea Bastianini saat berlaga pada MotoGP Prancis 2022. (Photo by JEAN-FRANCOIS MONIER / AFP)

Kesepakatan tersebut tentu membuat persaingan di dalam tim antara Bastianini dan Bagnaia semakin panas. Pasalnya, Bastianini bisa saja mengabaikan team order untuk membantu Bagnaia memenangi balapan.

Mengingat, rider berusia 25 tahun itu haus akan kejuaraan dan punya ambisi besar untuk mendapat banyak poin dan meraih gelar juara dunia di kelas premier.

Baca juga: Honda Buka Diler Pertama di Cilegon

“Persaingan itu dibangun oleh Ducati secara tidak sadar. Pada saat tertentu ada pembicaraan tentang kerja tim, tetapi pada saat itu tercipta (juga) dualisme,” kata Pernat.

“Enea balapan untuk kejuaraan dunia, atau setidaknya tiga posisi pertama. Hal ini tentu bernilai banyak uang,” ucap Pernat lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com