KLATEN, KOMPAS.com - Mengisi bahan bakar minyak (BBM) pada mobil memang akan lebih efisien bila dilakukan dengan mengisi penuh. Sehingga, tidak perlu sering-sering antre di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Selain itu, dengan kondisi tangki yang penuh, maka potensi kehabisan bahan bakar ketika di jalan menjadi semakin kecil. Berbeda dengan kondisi sering di level rendah, maka tidak lama harus segera mencari SPBU.
Namun, karena beberapa situasi dan kondisi terkadang tidak mungkin selalu mengisi bahan bakar secara full tank. Lantas, apakah ada dampak tertentu bila kondisi tangki BBM sering tidak penuh?
Baca juga: Kuras Tangki Bensin yang Tercampur Air, Cukupkah Rp 500.000?
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, secara teknis tangki bahan bakar yang tidak selalu penuh tidak akan menimbulkan masalah karena tidak ada aturan tertentu dari pabrikan.
“Menurut saya tidak ada dampak yang signifikan, karen di buku pedoman pemilik juga tidak disebutkan bahwa setiap pengisian BBM harus penuh, hal ini juga semestinya sudah dipikirkan oleh perancang kendaraan jika memang ada dampak serius bila mengisi bensin sering tidak penuh,” ucap Didi kepada Kompas.com, Minggu (15/1/2023).
Dia mengatakan pengisian bahan bakar dengan penuh lebih ke arah menghindari risiko kehabisan bahan bakar ketika di perjalanan.
Baca juga: BBM Tercampur Air, Berapa Biaya Kuras Tangki Bensin Mobil?
“Lebih ke arah kemudahan saja, sehingga pengendara terhindar dari kondisi darurat karena bahan bakar sudah menipis, jadi tidak perlu memikirkan untuk mencari pom bensin,” ucap Didi.
Sementara itu, Dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto mengatakan, secara perlahan dalam skala kecil akan terjadi peluang masalah bila tangki bahan bakar sering dalam keadaan kosong atau tidak penuh.
“Kalau mobilnya sering dipakai tidak ada masalah dengan kondisi tangki mobil tidak penuh atau jarang full tank, justru masalah akan timbul bila jarang dipakai,” ucap Tri kepada Kompas.com, Minggu (15/1/2023).
Baca juga: Tinggal Mobil Saat Liburan Akhir Tahun, Apakah Tangki BBM Wajib Full?
Dia mengatakan kondisi tangki yang tidak penuh dapat mengakibatkan proses kondensasi yang bisa meningkatkan kadar air pada bensin.
“Kadar air dalam BBM di tangki bisa meningkat, karena adanya kondensasi uap dari dari udara yang ada dalam tangki ketika kondisi lingkungan temperaturnya turun,” ucap Tri.
Dia mengatakan semakin banyak ruang udara di dalam tangki bahan bakar, maka peluang terjadinya kondensasi semakin tinggi dan kandungan air akan semakin tinggi.
Baca juga: Tangki BBM Plastik Bebas Karat, tapi Lebih Rawan Rusak
“Hal itu bisa terjadi lantaran uap bensin di dalam tangki banyak, dan kondensasi bisa menimbulkan kandungan air ketika suhu di lingkungan sekitar menurun, ini biasanya terjadi pada mobil yang jarang digunakan,” ucap Tri.
Jadi, meski tidak ada aturan khusus mengenai pengisian bahan bakar harus dalam kondisi penuh, menurut Tri ada peluang terjadinya kondensasi ketika mobil jarang digunakan dalam kondisi tangki BBM tidak terisi penuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.