JAKARTA, KOMPAS.com - Hyundai menampik penjualan Hyundai Stargazer terus melorot sejak rilis Juli 2022 lalu.
Meski mobil yang sempat digadang bakal jadi pesaing Mitsubishi Xpander dan Toyota Avanza itu mengalami penurunan pada akhir tahun lalu. Fakta data berbicara.
Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Stargazer pada Juli 2022 tercatat 500 unit, kemudian meningkat pada Agustus jadi 3.955 unit, sekaligus rekor tertinggi bulanan hingga saat ini.
Selain itu, setelah itu penjualan Stargazer perlahan melandai. Pada September 2022 penjualan mobil low MPV itu turun jadi 2.839 unit, kemudian pada Oktober turun lagi jadi 1.484 unit, dan puncaknya November hanya 824 unit.
Sementara itu, seperti komponen lainnya, ban mobil juga memerlukan perawatan. Tujuannya agar secara kondisi tetap prima dan memiliki usia pakai yang optimal.
Perawatannya beragam, dari rutin melakukan rotasi, memastikan tekanan udara, dan yang paling sederhana tapi kerap dianggap sepele adalah membersihkan kerikil yang bersarang pada alur ban.
Berikut 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Sabtu, 15 Januari 2023 :
1. Masa Bulan Madu Stargazer Sudah Habis, Begini Kata Hyundai
Chief Operating Officer (COO) Hyundai Motors Indonesia (HMID) Makmur mengatakan, pada Desember 2022 penjualan Stargazer kembali meningkat, bahkan naik 100 persen ketimbang bulan sebelumnya.
"Performa retail sales di bulan November di 1.155 unit, dan Desember hampir 2.700 unit, naik 100 persen. Jadi hasil penjualan naik 100 persen dari November ke Desember," kata Makmur di Jakarta, Rabu (1/1/23).
Pernyataan Makmur boleh disebut sebagai bantahan bahwa Stargazer tidak laku di pasaran, karena masa bulan madu Stargazer dianggap sudah habis. Faktanya, setelah Agustus 2022 penjualan low MPV Hyundai itu saat ini itu terus menukik di pasar.
Baca juga: Masa Bulan Madu Stargazer Sudah Habis, Begini Kata Hyundai
2. Sering Disepelekan, Kerikil di Ban Mobil Bisa Berdampak Fatal
Tak sedikit pemilik mobil yang cuek ketika melihat adanya batu kecil alis kerikil yang menempel pada alur permukaan ban. Padahal, bila dibiarkan efeknya akan sangat merugikan.
"Ini menjadi hal yang kerap diabaikan. Sepele tapi punya potensi masalah. Kerikil yang menempel di alur dan dibiarkan dalam jangka waktu lama bisa membuat karet atau konstruksi ban rusak," kata On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal, saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.
Baca juga: Sering Disepelekan, Kerikil di Ban Mobil Bisa Berdampak Fatal
3. Smoot Zuzu, Desain Identik Vespa Tapi Listrik Rp 20 Juta