JAKARTA, KOMPAS.com - Cuaca di Jakarta dan sekitarnya belakangan ini sering kali tak menentu. Meski cuaca cerah, tapi angin yang berembus cukup kencang.
Kondisi ini bisa saja berbahaya, khususnya bagi pengguna jalan tol layang. Sebab, bisa saja mobil terkena angin samping (side wind).
Baca juga: Jalan Tol Layang Terpanjang di Indonesia, Pakai 9.000 Tiang Pancang
Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center (RDC), mengatakan, bahwa tol layang memang cukup berisiko terjadi angin samping yang dapat menjadi dangerous hazard.
"Sebaiknya selalu waspada pada areal sekitar. Lihat pergerakan pohon saat kita mengemudi, ini dapat mengindikasikan seberapa kuat anginnya," ujar Marcell, ketika dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Menurut Marcell, bila terasa kendaraan bergeser karena angin samping, jangan panik dan jangan memutar kemudi secara tiba-tiba. Sebaiknya, kurangi kecepatan secara perlahan dan arahkan kemudi dengan lembut ke arah yang dituju.
Baca juga: Tabrakan Beruntun di Tol Layang MBZ, Ingat Lagi Rumus Aman Jaga Jarak
"Jaga jarak aman lebih jauh. Beri jeda kendaraan kita dengan kendaraan di depan sebanyak 4 detik hingga 5 detik. Sehingga, kita memiliki ruang dan jarak yang cukup untuk bertindak dan berhenti apabila kendaraan di depan kita mengalami masalah karena angin samping," kata Marcell.
Marcell menambahkan, sebaiknya para pengemudi yang melintas di tol layang untuk mengurangi kecepatan. Setidaknya 20 persen dari kecepatan maksimal, bila terjadi angin samping.
Sebab, jika mobil terkena angin samping saat dalam kecepatan tinggi, mobil akan lebih mudah untuk kehilangan kendali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.