JAKARTA, KOMPAS.com - Lampu merah di perkotaan memang tidak terhitung jumlahnya. Bisa dikatakan setiap persimpangan jalan ada saja lampu merah yang mengharuskan pengendara menghentikan laju kendaraan.
Hal itu tentu kerap menjadi sebuah halangan, terlebih lagi durasi lampu merah biasanya tidak sebentar, bisa 60 sampai 120 detik. Belum lagi bila antrean mobil cukup padat, maka durasinya bisa bertambah lama.
Menghadapi fenomena tersebut, pengendara mobil matik sebaiknya ketika berhenti di lampu merah tuas transmisi perlu dipindahkan ke N atau biar tetap di D saja. Pasalnya, agak merepotkan bila selama menunggu lampu hijau harus tetap menginjak pedal rem.
Selain itu, memasuki tahun 2023, beberapa perusahaan yang menyediakan bahan bakar minyak di Indonesia melakukan penyesuaian harga. Keputusan ini dilakukan oleh Vivo dan BP (British Petroleum).
SPBU Vivo dan BP melakukan penurunan harga pada semua produknya. Bahkan, untuk tipe bensin, varian paling tinggi seperti BP Ultimate dan Revvo 95 harganya lebih murah dari Pertamax (Rp 13.900).
Untuk BP, varian BP 90 harganya turun Rp 1.110 menjadi Rp 12.940 per liter dari Rp 14.050 pada Desember 2022. Kemudian untuk BP 92, harganya turun Rp 1.120 menjadi Rp 13.030 per liter dari Rp 14.150.
Berikut 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Senin, 2 Januari 2022 :
1. Saat Berhenti di Lampu Merah, Posisi Gigi Mobil Matik di D atau N?
Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Jamaludin, mengatakan ketika mobil matik berhenti di lampu merah, sebaiknya tuas transmisi dipindah ke N, bukan P atau D.
“Sebaiknya ketika berhenti di lampu merah tuas matik di N, itu yang paling aman dan mudah, karena kalau di P itu akan menyusahkan ketika lampu sudah berubah hijau, akan ada jeda dari perpindahan tuas transmisi yang merugikan pengguna jalan lainnya,” ucap Jamal kepada Kompas.com, Minggu (1/1/2023).
Dia mengatakan dengan tuas transmisi di N maka pengemudi akan dengan mudah menggeser tuas transmisi ke D ketika lampu hijau.
Baca juga: Saat Berhenti di Lampu Merah, Posisi Gigi Mobil Matik di D atau N?
2. Harga BBM per Januari 2023, BP Ultimate dan Revvo 95 Jadi Lebih Murah
Kemudian, untuk BP Ultimate (RON 95), harganya menjadi Rp 13.810 per liter dari Rp 15.100 per liter pada Desember 2022. Terakhir untuk BP Diesel, harganya turun dari Rp 18.660 menjadi Rp 16.310 per liter. Sedangkan untuk Vivo, varian Revvo 90 turun Rp 200 menjadi Rp 11.800 dari Rp 12.000 per liter.
Lalu Revvo 92 dari Rp 14.000 menjadi Rp 12.800 per liter dan Revvo 95 dari 14.600 turun Rp 1.000 menjadi Rp 13.600 per liter.
Untuk Pertamina dan Shell, belum ada penyesuaian harga sampai berita ini ditulis. Biasanya, Shell menulis pada laman resminya pembaruan harga setiap bulan. Namun, ketika dicek, harganya masih mengacu pada 1 Desember 2022.
Baca juga: Harga BBM per Januari 2023, BP Ultimate dan Revvo 95 Jadi Lebih Murah
3. Pesaing Nmax 155 dan PCX 160 dari Suzuki, Pakai Basis Haojue UHR 150
Suzuki sebenarnya sudah pernah bermain di pasar skutik gambot di Indonesia dengan Burgman 200.
Tapi saat itu, produk tersebut didatangkan secara CBU, sehingga harganya belum cocok dengan konsumen di Indonesia. Tapi dalam waktu dekat, kabarnya Suzuki sedang menyiapkan Burgman 150.
Motor ini dipasang jadi pesaing dari Yamaha NMax 155 dan Honda PCX 160 dalam waktu dekat. Dikutip dari Greatbiker, secara desain, All New Suzuki Burgman 150 akan mengacu pada produk Haojue UHR 150 yang belum lama ini diperkenalkan di China.
Baca juga: Pesaing Nmax 155 dan PCX 160 dari Suzuki, Pakai Basis Haojue UHR 150
3. Sama-sama Punya Honda WR-V, Apa Bedanya Versi India dan Indonesia
Sebelum Indonesia, nama Honda WR-V sebenarnya sudah ada dan meluncur lebih dulu di India pada 2017.
Hal ini mendatangkan sedikit tanda tanya, apalagi Honda Prospect Motor (HPM) dalam peluncurannya mengklaim small SUV ini hadir untuk pertama kalinya di dunia.
Menjelaskan hal ini, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM Yusak Billy mengatakan, WR-V di India dan Indonesia berbeda.
Baca juga: Sama-sama Punya Honda WR-V, Apa Bedanya Versi India dan Indonesia
5. Cerita Mekanik Saat Servis AC Mercedes-Benz GLS, Biayanya Rp 35 Juta
Merawat mobil mewah khususnya merek Eropa kadang membuat pemiliknya harus merogoh kocek lebih dalam. Selain ketersediaan suku cadang, biaya yang harus dikeluarkan untuk merawatnya pun tidak main-main.
Misal seperti pada video Tiktok yang diunggah oleh akun @mekanikkw, mobil dengan merek Mercedes Benz tipe GLS alami masalah pada AC. Ketika dilakukan servis, harus ada komponen yang diganti, yakni kompresor.
"Kelihatannya kompresor sudah minta ganti baru, dan lihat-lihat estimasi di internet, barang genuine asli Mercedes itu harganya sekitar Rp 35 jutaan, itu belum termasuk evaporator, ekspansi, dan kondensor," ucapnya dalam video Tiktok yang dikutip Kompas.com, Sabtu (31/12/2022).
Baca juga: Cerita Mekanik Saat Servis AC Mercedes-Benz GLS, Biayanya Rp 35 Juta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.