JAKARTA, KOMPAS.com - Sering ditemui pengendara motor yang melakukan aksi wheelie atau kebut-kebutan di jalan raya. Fenomena ini sering ditemui, baik di perkotaan maupun jalan pedesaan, ada saja yang atraksi.
Biasanya, kalau diperhatikan para pelakunya masih remaja, belum terlalu tua usianya. Mereka dengan bangga merekam dan mengunggah aksinya ke media sosial, merasa dirinya keren sudah melakukan aksi tersebut.
Menanggapi fenomena tersebut, Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana mengatakan, para pelaku tersebut masih ingin mengeksplor keterampilannya, jadi tidak peduli pada risiko yang bisa terjadi.
Baca juga: Pengendara Motor Cuek Lawan Arah, Ternyata Kena ETLE Mobile
"Bagi mereka, yang penting puas terhadap apa yang dilakukan. Fenomena ini terjadi karena kurangnya pemahaman dalam berkendara yang aman," ucap Agus kepada Kompas.com, Senin (2/1/2023).
Selain itu, pemahaman soal keselamatan berkendara ini tidak dilakukan secara akademis atau lewat pendidikan. Padahal, banyak korban dari kecelakaan karena ketidaktahuan soal berkendara dengan aman.
"Mereka juga jalan dengan kelompok atau teman-temannya, sehingga seperti ingin adanya pengakuan kalau yang dilakukannya tidak bisa orang tiru. Biasanya ego dari pengendara dengan usia dini ini sangat tinggi," kata Agus.
Baca juga: Sama-sama Punya Honda WR-V, Apa Bedanya Versi India dan Indonesia
Sebenarnya, pihak kepolisian punya peran besar dalam memberi pemahaman soal keamanan berkendara. Tapi sayang, apa yang sudah dilakukan pihak terkait masih belum terlihat berdampak.
"Kepolisian bisa datang ke sekolah secara teratur, lalu melakukan campaign di jalan. Bisa juga dengan melakukan tindakan pencegahan langsung dengan operasi di jalan raya," ucap Agus.
Menurutnya, mengurangi kecelakaan dengan menindak aksi ugal-ugalan masih sulit dilakukan, apalagi jika sendiri. Pihak kepolisian harus turut menanganinya, bahkan dari hulu atau pendidikan berkendara dengan aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.