Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Musim Hujan, Ingat Batas Aman Mobil Terobos Banjir

Kompas.com - 31/12/2022, 14:38 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Curah hujan yang terjadi belakangan ini di beberapa wilayah di Indonesia menimbulkan banyak genangan air. Seperti contoh banjir yang terjadi di Simpang Lima Semarang, Jawa Tengah.

Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Sigit mengatakan, ketinggian air di Simpang Lima Semarang mencapai 40 hingga 50 meter. Hal ini membuat banyak kendaraan yang melintas mogok.

“Banyak kendaraan yang mogok,” ucapnya, dikutip dari Regional Kompas.com, Sabtu (31/12/2022).

Baca juga: Pecah Ban saat Berkendara di Tol, Ini yang Harus Dilakukan

Agar kejadian seperti ini tidak terulang, ada baiknya pemilik kendaraan mengetahui batas aman kendaraan menerjang banjir. Khusunya bagi pengendara roda empat.

Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, banjir bisa diterjang dengan beberapa catatan. Meski begitu, usahakan jangan jadi yang pertama melewati genangan air.

Banjir rendam Simpang Lima Semarang, banyak kendaraan yang mogok. Sabtu (31/12/2022)KOMPAS.COM/Istimewa Banjir rendam Simpang Lima Semarang, banyak kendaraan yang mogok. Sabtu (31/12/2022)

“Biarkan orang lain lewat dan pelajari kontur jalan dari mobil yang jalan duluan, kalau mobil tadi berhasil melintasi banjir maka kita bisa menirunya,” ujar Marcell, belum lama ini kepada Kompas.com.

Gunakan gigi rendah dan atur kecepatan konstan, jangan terlalu cepat, tapi juga jangan terlalu lambat. Atur putaran mesin agar rendah untuk mengurangi hisapan udara dari air intake.

Selain itu, penting juga memantau ketinggian air lewat roda mobil. Marcell memberi saran untuk tidak melewati genangan air yang tingginya lebih dari setengah roda.

Baca juga: Sensasi Mengendarai BMW X3 M Sport di Jalan Aspal dan Perbukitan

Menurut Marcell, semakin tinggi air, maka semakin besar pula kemungkinan masuk dalam mesin, terutama lewat jalur air intake. Apalagi jika genangan air berubah menjadi gelombang saat tertabrak kendaraan yang melintas.

“Karena kalau air masuk ke intake, lalu ke ruang bakar, tak hanya mobil mogok. Tapi juga bisa menyebabkan komponen mesin internal rusak,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau