JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) tidak menampik akan memasang teknologi elektrifikasi, yaitu hibrida pada produk kendaraan yang lebih terjangkau harganya di masa mendatang. Kabar tersebut usai menyematkan hal serupa pada Kijang Innova.
Hanya saja memang seluruhnya membutuhkan studi dan waktu supay seluruh langkah dari perseroan tepat sasaran serta sesuai tujuan.
"Kita tidak akan berhenti untuk elektrifikasi model, sampai ini yang kita punya kita akan ada model lainnya. Tapi untuk detilnya, mohon maaf belum bisa komentar, namun akan ada," kata Vice President TAM Henry Tanoto saat ditemui di Jakarta, Kamis (8/12/2022).
Baca juga: Bicara Kemungkinan Toyota Produksi Lokal Mobil Listrik
"(Mobil hybrid di bawah 1.800 cc) kenapa tidak, tapi nanti kalau ada beritanya kita infokan," lanjut dia.
Dalam kesempatan sama, Henry pun menanggapi isu berkembang yaitu Rush disematkan teknologi hibrida. Menurut dia, hal itu hanyalah rumor belaka karena perseroan mengaku belum memiliki rencananya.
"Kalau isu biarkanlah, yang pasti kita tidak akan berhenti untuk elektrifikasi model," ucap Henry.
Terkait produk elektrifikasi tahun depan, pihak TAM belum mau membocorkan. Tetapi siap-siap model yang dikeluarkan tidak kalah menarik dari yang sudah diperkenalkan tahun ini.
"Saya belum hitung tapi tahun depan banyaklah. Sekarang gini saja, Toyota setiap tahun bisa luncurkan 10-15 model baru, pasti banyak kan. Tidak jauh beda lah (tahun depan)," katanya lagi.
Baca juga: Selain bZ4X Toyota Bakal Luncurkan Mobil Listrik Lagi di Indonesia
Toyota sendiri, tahun ini telah diluncurkan dua produk elektrifikasi yaitu Toyota bZ4X dan Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid yang sekaligus merupakan mobil hybrid pertama yang diproduksi lokal oleh perseroan.
Pada debut perdananya, dikatakan bahwa Innova Zenix sudah mencapai total pemesanan 4.000 unit dengan 82 persen di antaranya merupakan varian Hybrid.
"Secara keseluruhan sejak 2009 sampai sekarang Toyota total telah memasarkan lebih dari 7.814 unit kendaraan elektrifikasi dan telah berkontribusi menekan emisi karbon hampir 8.500 ton CO2," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.