SEMARANG,KOMPAS.com - Rem tromol sebenarnya merupakan teknologi lawas. Namun sampai saat ini masih tetap digunakan pada beberapa mobil keluaran baru.
Model tersebut sistem operasi seluruhnya konvensional, alias berbeda dengan yang menggunakan piringan cakram.
Kerja rem tromol menekan dua kampas untuk menciptakan gaya gesek pada dinding atau drum mangkuk tromol. Beda dengan disc brake yang menggunakan kaliper rem dan memanfaatkan tekanan minyak rem.
Perawatan rem tromol juga terbilang cukup mudah. Setelan rem juga bisa diatur, dari tingkat akurasi sampai dengan ketinggian rem.
Baca juga: Belum Mampu Beli Mobil Listrik, Tetap Bisa Kurangi Emisi Gas Buang
"Rem tromol bisa disetel, terutama untuk mengatur jarak main rem dan ketinggian rem tangan. Penyetelan dapat dilakukan menggunakan parking brake laver," kata Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto kepada Kompas.com, Senin (4/12/2022).
Beberapa kasus kerusakan rem tromol yang sering terjadi adalah ditemukan adanya rembesan minyak rem di bagian dekat roda.
Bambang mengatakan, kebocoran minyak rem sangat berbahaya, karena volume yang berkurang signifikan menyebabkan respon rem jadi payah.
Hal itu terlihat dari tetesan yang mengotori pelek. Penanganan masalah tersebut sifatnya harus segera dan benar-benar darurat.
"Minyak rem berkurang sedikit saja tekanan piston kaliper jadi berkurang. Pengereman jadi tak maksimal. Injakan pedal rem seperti terasa dalam," tambah Bambang.
Baca juga: Faktor yang Bikin Usia Kampas Kopling Mobil Matik Lebih Singkat
Setelan rem tangan yang sering blong bisa dijadikan bahan menganalisa kampas rem yang habis. Langsung dapat dilihat dari posisi ketinggian tuas handrem. Menurut Bambang, yang dijadikan perhitungan adalah jumlah alur penguncian sampai berapa kali.
"Bunyi klik yang terdengar sembilan kali atau lebih menandakan kampas telah menipis. Hal itu menyebabkan mobil rawan bergerak meski tuas handrem telau ditarik," ucapnya.
Lebih lanjut Bambang menjelaskan, perawatan rem tromol sesuai prosedur penanganan servis menyangkut setelan rem, kondisi kampas rem, dan membersihkan karat sampai bagian celah-celah di dalam.
Baca juga: Sistem Keamanan Jaringan Mobil Honda dan Nissan Ternyata Bisa Diretas
"Karat yang timbul bisa menyebabkan panas berlebihan. Tekanan kampas rem jadi terlalu besar, rem seperti terkunci. Masalah ini justru sering kecolongan, bahkan sampai muncul bau hangus terbakar," tutup Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.