KLATEN, KOMPAS.com - Tune up merupakan perawatan menyeluruh pada mobil untuk memastikan performanya tetap optimal, khususnya pada bagian mesin.
Untuk hasil tune up yang optimal, proses perawatan ini perlu dilakukan dengan benar. Berikut urutan melakukan tune up.
Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan beberapa proses di dalam tune up wajib dilakukan berurutan untuk efisiensi pengerjaan.
Baca juga: Kapan Waktu Tepat untuk Tune-Up Motor Anda?
“Idealnya tune up dilakukan saat mesin sudah mencapai suhu kerja, langkah pertama yakni memeriksa filter udara, lepaskan filter udara dan bersihkan dengan udara bertekanan berlawanan arah alirannya,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Senin (3/3/2025).
Hardi mengatakan, jika filter sudah terlalu kotor atau rusak, penggantian perlu dilakukan. Dengan filter udara yang bersih, pembakaran bisa lebih efisien dan menghemat BBM.
“Lepaskan busi satu per satu, lalu bersihkan elektroda menggunakan sikat kawat atau cairan pembersih, pastikan celah busi sesuai standar pabrikan,” ucap Hardi.
Baca juga: Tune Up Mobil Boleh Rutin Dilakukan, Gurah Mesin Jangan
Jika busi sudah aus atau elektroda terkikis, menurut Hardi, busi wajib diganti dengan yang baru, agar pembakaran tetap optimal.
“Periksa kondisi koil, pastikan tidak ada kebocoran arus, jika terdapat retakan atau kabel sudah aus, segera ganti untuk mencegah mesin pincang atau sulit dinyalakan,” ucap Hardi.
Selain itu, menurut Hardi, pembersihan throttle body dan injektor perlu dilakukan guna mengurangi kerak karbon yang menumpuk setelah pemakaian atau akibat pakai BBM kualitas rendah.
“Oli yang sudah dipakai 5.000 Km atau 6 bulan, sebaiknya diganti, atau lakukan pemeriksaan kualitas dan volumenya, ganti juga filter oli agar kotoran tidak kembali mencemari oli baru,” ucap Hardi.
Baca juga: Jangan Lupa Tune Up Mobil Sebelum Perjalanan Jauh
Hardi mengatakan, pemeriksaan sistem pendingin mesin juga perlu diperhatikan, dengan memastikan volume air radiator cukup untuk mencegah overheat.
“Periksa selang radiator, kipas pendingin, dan thermostat untuk memastikan tidak ada kebocoran atau penyumbatan sistem pendingin,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, penting untuk memeriksa tegangan aki menggunakan alat baterai tester guna mencegah mobil mogok di perjalanan.
“Tegangan normal saat mesin mati, 12 volt sampai 12,6 volt, untuk memastikan pengisian, saat mesin hidup, 13,5 volt sampai 14,5 volt, bersihkan juga terminal aki dari kerak atau karat, agar arus listrik tetap stabil,” ucap Hardi.
Baca juga: Jaga Performa Mobil Eropa dengan Tune-Up Rutin
Hardi mengatakan, setelah semua komponen dipasang kembali setelah pengukuran dan pembersihan, perlu dilakukan reset electronic control unit (ECU) agar putaran mesin kembali stabil.
“Pengujian mobil setelah tune up juga perlu dilakukan guna memastikan performanya prima dan sesuai harapan,” ucap Hardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.