JAKARTA, KOMPAS.com - Tragedi banjir di Jabodetabek, Selasa (4/3/2025), menyebabkan banyak mobil terendam.
Biaya perbaikannya bervariasi, tergantung pada seberapa besar kerusakannya.
Baca juga: Jangan Ambil Risiko Terabas Arus Banjir, Bisa Hanyut
Saat mobil terendam banjir, lumpur yang terbawa air tentu akan membuat mobil dan isinya menjadi kotor.
Pembersihan harus dilakukan agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah.
Selain itu, tentunya juga ada beberapa komponen yang mengalami kerusakan, seperti komponen kelistrikan dan lainnya.
Baca juga: Cek Daftar Titik Banjir di Depok, Beberapa Mulai Surut
Soal biaya perbaikan mobil yang terendam banjir bisa berbeda-beda, baik di bengkel umum maupun bengkel resmi.
Begitu pula dengan besaran biaya yang ditentukan dari seberapa besar kerusakan mobilnya.
Eko Santoso, pemilik bengkel Eko Motor Care di daerah Krukut, Depok, Jawa Barat, mengatakan bahwa pihaknya membagi tiga kategori untuk perbaikan dan pemeriksaan mobil pasca-banjir.
"Pertama ringan, dengan ketinggian air masuk kabin di bawah jok. Perbaikannya meliputi penggantian oli lengkap dan pembersihan interior. Biayanya sekitar Rp 2 juta-Rp 4 jutaan, tergantung jenis kendaraan," ujar Eko saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
"Kedua sedang, dengan ketinggian sampai menutup dasbor. Untuk jasanya, kisaran Rp 5 juta-Rp 10 jutaan, tergantung jenis kendaraan," kata Eko.
Lalu, yang terakhir, Eko mengatakan bahwa untuk kategori berat, ketinggiannya sampai terendam sepenuhnya atau setinggi atap.
Menurutnya, kisaran biayanya bisa mencapai Rp 10 jutaan, hanya untuk jasanya.
"Namun, kondisi tiap kendaraan bisa berbeda kerusakannya. Bila kebanjiran dalam kondisi unit berjalan dengan kondisi unit terparkir, akan sangat berbeda," ujar Eko.
"Kondisi terendam saat parkir (mesin mati), biasanya komponen mesin tidak sampai rusak parah. Namun, untuk elektrikal harus dilakukan pembersihan dan proses pengeringan terlebih dahulu," kata Eko.
"Untuk kondisi mobil berjalan kemudian menerjang banjir, bisa terjadi komponen internal mesin rusak parah akibat waterhammer, dan komponen pada transmisi matik bisa rontok karena terkena air. Untuk komponen elektrikal, sudah pasti korslet dan rusak," ujarnya.