Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Kaprah Memahami Rambu Lalu Lintas di Jalan Menurun

Kompas.com - 03/12/2022, 14:02 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Rambu-rambu lalu lintas di jalanan sangat beragam. Ada yang berbentuk simbol hingga kalimat instruksi yang cukup jelas dibaca oleh pengendara.

Salah satunya, yaitu rambu yang menginstruksikan pengendara untuk mengecek fungsi rem ketika mobil mendekati turunan.

Rupanya, hal itu kurang tepat karena ketika saat melewati turunan justru mobil tidak boleh mengandalkan rem mobil saja. Hal ini disampaikan KNKT dalam Forum Kehumasan dan Media Rilis “Keselamatan Bus Pariwisata di Indonesia (Studi Kasus Kecelakaan Bus Wisata di Tebing Bego Bantul).

Kecelakaan yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia itu bisa dijadikan pembelajaran. Begini penjelasan detailnya kenapa rambu untuk mengecek fungsi rem itu kurang tepat.

Baca juga: Cara Engine Brake Mobil Matik Saat Melewati Turunan

Rem blong, sopir bus rombongan wisata ke Telaga Sarangan memilih mengahntam tebing. Bus tiba tiba mengalami rem blong saat berada di tikungan tajam dan turunan curam. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.KOMPAS.COM/DOK POLRES MAGETAN Rem blong, sopir bus rombongan wisata ke Telaga Sarangan memilih mengahntam tebing. Bus tiba tiba mengalami rem blong saat berada di tikungan tajam dan turunan curam. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Achmad Wildan, mengatakan rambu tersebut malah seakan seperti memerintahkan pengendara untuk mengandalkan rem ketika mobil akan melintasi turunan.

“Seharusnya, rambunya itu berapa instruksi untuk menggunakan gigi rendah di mulai dari saat itu juga, dengan demikian pikiran pengendara akan terbiasa bahwa melintasi turunan itu harus menggunakan gigi rendah, bukan rem utama saja,” ucap Wildan.

Dia mengatakan dari peristiwa naas di Tebing Bego Bantul, Yogyakarta ditemukan data bahwa bus pariwisata mengalami rem blong setelah pengemudi mengandalkan rem yang cukup panjang.

Baca juga: Menetralkan Gigi Saat Turunan Bikin Transmisi Truk Ambrol

Mobil KNKT melintas di Sekitar Bukit Bego, Imogiri, Bantul Senin (14/2/2022)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Mobil KNKT melintas di Sekitar Bukit Bego, Imogiri, Bantul Senin (14/2/2022)

“Terdapat bekas pengereman cukup panjang, dari keterangan para saksi juga lampu rem bus pariwisata tersebut menyala terus, ini artinya mengandalkan rem utama saat melintasi turunan bukan lah solusi,” ucap Wildan.

Dia mengatakan bila berkaca pada truk-truk pasir, pengendara truk saat membawa pasir dari kaki gunung melewati turunan tidak selalu mengandalkan rem utama melainkan mengandalkan engine brake.

“Truk-truk pasir itu mengandalkan gigi rendah sehingga yang menghambat laju kendaraan adalah putaran mesin, bukan rem utama yang berpotensi blong bila digunakan terlalu lama yang mengakibatkan panas berlebih atau angin tekor,” ucap Wildan.

Baca juga: Netralkan Gigi Saat Turunan Bikin Truk Lebih Boros BBM

Jadi, rambu-rambu untuk mengecek fungsi rem menjelang turunan yang ditemui di jalan itu kurang tepat, sebaiknya diganti dengan instruksi menggunakan gigi rendah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau