BANDUNG, KOMPAS.com – Setelah meluncur pada November lalu, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) langsung gerak cepat memenuhi kebutuhan konsumen yang sudah memesan Kijang Innova Zenix.
Secara kapasitas, pabrik Toyota di Karawang mampu memproduksi sekitar 5.000-6.000 unit generasi ketujuh Kijang Innova per bulan untuk pasar domestik dan ekspor.
Bob Azam, Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN mengatakan, hal ini bisa tercapai berkat investasi yang dilakukan Toyota beberapa waktu lalu.
Baca juga: Kenapa Tidak Disarankan Lewat Jalur Lintas Sumatera Malam Hari?
“So far investasi yang sudah kita realisasikan untuk Zenit ini mungkin Rp 1 triliun untuk bangun fasilitas baterai,” ujar Bob kepada wartawan (1/12/2022).
“Kemudian juga ada beberapa investasi di supplier, tool dan dies. Investasi Zenix Rp 4,2 triliun, tapi yang baterainya saja hampir Rp 1 triliun” kata dia.
Sebelumnya, Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono mengungkapkan, Kijang Innova Zenix memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang cukup tinggi.
Baca juga: Toyota Bikin Sejarah Baru Lewat All New Kijang Innova Zenix Hybrid EV
Misalnya pada varian bensin, TKDN mencapai 85 persen. Kemudian pada model hybrid diklaim berada di angka 60 persenan.
Lebih rendahnya TKDN model hybrid dikarenakan ada komponen yang masih didatangkan dari luar negeri, seperti di sebagian besar bagian baterai, motor listrik, inverter, dan lain-lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.