Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kabar Kelanjutan Daihatsu Ayla EV?

Kompas.com - 28/11/2022, 13:00 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Daihatsu menampilkan model contoh atau prototipe Ayla EV pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 lalu.

Kehadiran prototipe Ayla EV ini pun langsung menyita banyak perhatian pengunjung yang hadir dalam pameran otomotif akbar itu.

Pasalnya, kendaraan hasil konversi itu dilakukan di salah satu model mobil murah ramah lingkungan alias LCGC terlaris, yang memiliki harga jual terjangkau. Jadi banyak yang beranggapan bila produksi massal, harga jualnya juga akan murah.

Baca juga: Kawin Silang Mazda RX-7 Dengan Porsche 911

Namun, pihak PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan, mobil belum akan masuk jalur produksi massal dalam waktu dekat karena perseroan masih melakukan tahap studi.

“Untuk Ayla (EV) kami masih lanjut studi,” ucap Sri Agung Handayani, Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), kepada Kompas.com, Senin (28/11/2022).

Sebelumnya Marketing Division Head ADM Rudy Ardiman mengatakan, untuk mobil listrik pihak Daihatsu harus melihat riset pasar lebih detail dan hati-hati, karena mobil listrik butuh persiapan, terutama pada sisi konsumen.

“Apakah konsumennya benar-benar siap? Lalu soal harga komponen baterai juga masih mahal,” kata dia.

Selain itu, infrastruktur turut menjadi perhatian. Mengingat daya yang dibutuhkan untuk melakukan pengisian daya mobil listrik minimum 2.500 watt. Sementara daya listrik rumahan rata-rata di Indonesia berada di bawahnya.

Daihatsu Ayla EVKompas.com/Adityo Daihatsu Ayla EV

Sebagai informasi, Ayla EV sudah dibekali dengan baterai berkapasitas 32 kWH yang diletakkan di area tangki bensin dan satu lagi di bawah bagasi.

Baca juga: Motor Bekas Rp 5 Jutaan di Semarang, Pilihan Karburator Mendominasi

Pengembangan dari Ayla EV pun masih akan terus dilakukan. Sementara mengenai apakah nantinya bakal diluncurkan atau tidak, sejauh ini masih menjadi sebuah pertanyaan lantaran study atau risetnya masih berlanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com