Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Throttle Body Harus Dibersihkan?

Kompas.com - 01/11/2022, 19:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Performa mobil yang nyaman membuat pengendara bisa leluasa menikmati sensasi berkendara. 

Kuncinya adalah mobil secara rutin. Banyak komponen yang jadi patokan kondisi kesehatan keseluruhan terjaga. 

Untuks mobil injeksi, ritme pengapian dan pengkabutan bahan bakar diatur seluruhnya oleh electrical control unit (ECU). Untuk itu, sinkronisasi data masing-masing komponen jadi kunci mendongkrak performa kendaraan. 

Baca juga: Mobil Lemot dan Boros BBM, Cek Kondisi Throttle Body

Seiring berjalannya waktu, akselerasi mesin bisa berkurang karena penumpukan kerak karbon di ruang bakar. Salah satu komponen yang bisa jadi kunci mengembalikan performa kendaraan adalah throttle body

Jika dibiarkan, pasokan udara masuk intake manifold tentu kurang dari standar. Performa mesin tidak maksimal karena sistem pengapian mesin terganggu.

SOP perawatan wajib 5.000 kilometer di bengkel resmi Astra Daihatsu Majapahit SemarangDicky Aditya Wijaya SOP perawatan wajib 5.000 kilometer di bengkel resmi Astra Daihatsu Majapahit Semarang

 

Kondisi tersebut otomatis membuat tenaga mesin akan jauh menurun, gampang sekali dirasakan terutama saat akselerasi mendadak. 

Lantas bagaimanakah perawatan khusus throttle body

Kempes, Pemilik Bengkel Anugrah Abadi Karangawen mengatakan, pembersihan throttle body jadi jalan satu-satunya mengembalikan performa kendaraan yang anjlok. 

"Throttle body yang kotor, jumlah udara yang dialirkan ke intake manifold berkurang signifikan. Komposisi udara dan bahan bakar tidak seimbang, minusnya boros bahan bakar dan tidak bisa lari," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (1/11/2022). 

Baca juga: FIF Jadi Sponsor Utama IMOS 2022

Throttle Body jadi kunci mengembalikan performa kendaraan yang berkurang Dicky Aditya Wijaya Throttle Body jadi kunci mengembalikan performa kendaraan yang berkurang

Throttle body menerima udara yang diarahkan masuk intake manifold, proses pertemuan udara dan bahan bakar yang terjadi akan berlanjut hingga tahap kompresi.

Kempes melanjutkan, mekanisme kerja throttle body dilengkapi dua buah sensor, terdiri dari air flow yang berguna mendeteksi jumlah pasokan udara, dan ada juga throttle position sensor, yakni difungsikan untuk melaporkan langsung ke ECU menyangkut seberapa besar injakan pedal gas 

"Kedua sensor berguna melaporkan informasi jumlah udara agar sesuai volume bahan bakar. Kemudian ECU akan melakukan perhitungan rasio bahan bakar dan udara yang sampai ke injektor," katanya. 

Throttle body yang kotor biasanya ditandai idle kendaraan terasa pincang, seperti ada getaran. Bahkan jika parah, durasi waktu idle mesin mencapai suhu ideal bisa lebih lama. 

"Biasanya setiap 1 menit posisi jarum tachometer akan turun di bawah 1.000 rpm. Dengan kondisi throttle kotor pencampuran udara tidak berjalan mulus, jika diperhatikan pembakaran berlangsung lebih lambat," kata dia. 

Baca juga: Fasilitas Proving Ground di Bekasi Bisa Apa Saja Buat Tes Otomotif

Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto menjelaskan, udara jadi kebutuhan vital dalam proses kompresi mesin. Pasokan udara yang tidak seimbang dampaknya serius, mobil bisa kehilangan akselerasi. 

Ilustrasi injakan pedal gas yang pengaruhi besaran angka rpm pada takometer. Kompas.com Ilustrasi injakan pedal gas yang pengaruhi besaran angka rpm pada takometer.

Dengan perawatan minim,  katup kupu-kupu yang digunakan jadi jalan keluar masuk udara akan terbuka lebih lambat karena dipenuhi kotoran. Hal itu lantaran throttle position sensor tidak bisa mendeteksi rasio kebutuhan udara mesin. 

"Sistem throttle by wire, mekanisme pasokan udara yang dibutuhkan intake manifold menyesuaikan data yang dikirim throttle position sensor (TPS). Jika terhambat kotoran, buka tutup katup gas akan jadi lambat," kata Bambang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com