Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Polisi yang Aktif dalam Komunitas Otomotif

Kompas.com - 18/10/2022, 07:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Cerita anggota polisi ataupun purnawirawan yang aktif dalam dunia otomotif sudah menjadi rahasia umum. Mereka biasanya mengisi pucuk kepemimpinan komunitas sebagai ketua, dewan pembina, ataupun penasihat.

Komunitas Harley-Davidson Club Indonesia atau yang disingkat HDCI misalnya, sejak periode 1990-an kerap dipimpin oleh pensiunan TNI-Polri.

Sebut saja Komjen (Purn) Nanan Soekarna pada 2011-2016, kemudian berlanjut pada 2016-2021. Hingga yang paling baru yaitu Irjen Teddy Minahasa yang menjabat sebagai Ketua Umum periode 2021-2026.

Baca juga: Mengenal Ragam Pelat Nomor Khusus RF alias Pelat Dewa

Gelaran Indonesia International Biker Gathering (IIBG) 2018 berlangsung pada 29 November hingga 2 Desember lalu di Lapangan Banteng, Kota Medan, Sumatera Utara. Acara ini merupakan gabungan dua event motor berskala nasional yakni Sumatera Bike Week 2018 (SBW), yang merupakan gelaran dua tahunan Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI), dan gelaran XTrim Sumatera Xpedition atau X8.IIBG Gelaran Indonesia International Biker Gathering (IIBG) 2018 berlangsung pada 29 November hingga 2 Desember lalu di Lapangan Banteng, Kota Medan, Sumatera Utara. Acara ini merupakan gabungan dua event motor berskala nasional yakni Sumatera Bike Week 2018 (SBW), yang merupakan gelaran dua tahunan Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI), dan gelaran XTrim Sumatera Xpedition atau X8.

Kemudian di komunitas pengguna Harley-Davidson Hogers Indonesia, ada Irjen Fadil Imran yang kini menduduki pangkat Kapolda Metro Jaya.

Lalu, Pembina Hogers Indonesia juga ada Brigjen Pol Hero Henrianto Bachtiar, yang menjabat Tindak Pidana Utama Tk II Bareskrim Polri. Termasuk Kombes Latif Usman, yang posisinya kini sebagai Dirlantas Polda Metro Jaya.

Baca juga: Aksi Sportif PO Haryanto dan Gunung Harta, Pakai Kode Lampu Depan Mati

Polisi Jangan Gagah-gagahan

Belum lama ini, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memanggil para perwira tinggi (pati) Polri, kapolda, dan kapolres se-Indonesia. Dalam arahannya tersebut, Jokowi meminta agar polisi menghindari gaya hidup mewah.

Jokowi meminta para pejabat tinggi polisi agar tidak bermewah-mewahan sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial ekonomi.

"Semua kapolda, kapolres, pejabat utama Polri harus tahu. Keadaan situasi seperti ini harus mengerti, sehingga punya sense of crisis yang sama. Hati-hati dengan ini, hati-hati," ujar Jokowi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden RI, Sabtu (15/10/2022).

Baca juga: Pesan Toyota Kijang Innova Hybrid Sekarang, Siapkan Rp 10 Juta

Nanan Soekarna dan Kombes Pol Stephen ketika akan melepas rombongan touring Ferrari.Ghulam/Otomania Nanan Soekarna dan Kombes Pol Stephen ketika akan melepas rombongan touring Ferrari.

"Oleh sebab itu, saya ingatkan, gaya hidup, lifestyle. Jangan sampai dalam situasi yang sulit, ada letupan-letupan sosial karena adanya kecemburuan sosial ekonomi," katanya.

Jokowi menambahkan, dia mengingatkan kepada semua pejabat utama dan perwira tinggi Polri untuk mengerem total gaya hidup yang terlihat bermewah-mewahan.

"Masalah gaya hidup, jangan ada gagah-gagahan, karena merasa punya mobil bagus atau motor gede yang bagus. Hati-hati ya, saya ingatkan hati-hati," ujar Jokowi.

Baca juga: Biaya Kepemilikan Stargazer dan Xpander, Mana yang Lebih Murah?

Presiden Joko Widodo saat hendak memberi pengarahan kepada pejabat Mabes Polri, kapolda, dan kapolres se-Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2022).(Dokumentasi/Sekretariat Presiden) Presiden Joko Widodo saat hendak memberi pengarahan kepada pejabat Mabes Polri, kapolda, dan kapolres se-Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2022).

Polisi Harus Punya Empati

Sementara itu, Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto mengatakan, tidak ada aturan yang melarang personel atau pejabat kepolisian menggunakan motor mewah atau kendaraan yang mahal.

Meski begitu, ia berpendapat bahwa polisi hari ini harus memiliki empati terhadap apa yang dirasakan masyarakat.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau