SEMARANG, KOMPAS.com - Servis berkala tak hanya menjadi kewajiban pemilik mobil untuk menjaga kondisinya tetap prima, tapi juga membuat usia pakai komponen lebih awet.
Bila berpatokan pada jarak tempuh, biasanya pemilik mobil diharuskan melakukan perawatan rutin setiap menempuh jarak 10.000 kilometer (km).
Namun tak jarang pemilik mobil yang binggung harus melakukan servis berkala berdasarkan waktu atau jarak tempuh.
Pasalnya, bagi pengguna di perkotaan, untuk mencapai jarak tempuh 10.000 km mungkin membutuhkan waktu yang lama.
Baca juga: Tanpa PPnBM, Masih Ada Pilihan LCGC di Bawah Rp 150 Juta
Karena itu, ada juga yang akhirnya menggunakan interval waktu dengan hitungan bulan. Sehingga meski odometer belum menyentuh kelipatan 10.000 km sudah melakukan servis berkala.
Menanggapi hal ini, Kepala Bengkel Astra Daihatsu Majapahit Semarang Sapto Pamungkas menjelaskan, pemilik yang melakukan servis berkala berdasarkan patokan bulan sangat mengutamakan kenyamanan dan kualitas berkendara.
"Keinginannya agar kondisi komponen mesin, kaki-kaki, dan transmisi dalam performa terbaik. Enam bulan sekali dan meski jarak tempuh odometer belum tercapai, pemilik mobil memajukan jadwal servis dan berpikir apa yang dilakukan lebih bijak untuk jangka panjang," kata Sapto kepada Kompas.com, Senin (17/10/2022).
Nomor satu menurut Sapto, kualitas oli mesin atau transmisi berpotensi turun karena mobil kerap melintasi jalan macet.
Mesin juga bekerja lebih berat dan produksi karbon ruang bakar mengalami peningkatan jumlah.
Jika dibiarkan, performa semakin buruk lantaran penumpukan kerak, tarikan jadi loyo, dan konsumsi bahan bakar bertambah boros.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.