Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Air Masuk Lubang Knalpot Bikin Skutik Mogok?

Kompas.com - 07/10/2022, 17:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG,KOMPAS.com - Musim hujan identik jalan-jalan yang tergenang air. Hal tersebut menjadi sebuah dilema bagi pengendara sepeda motor matik alias skutik.

Lantara memiliki ground clearance, yang begitu tinggi, maka komponen utama seperti rumah CVT dan lubang knalpot berpotensi kemasukan air saat melintasi genangan air.

Beberapa informasi mengakatan, skutik bisa mogok ketika knalpot kemasukan air. Lantas apakah hal itu benar? 

Baca juga: Cara Memastikan Mesin Mobil Kemasukan Air atau Tidak Setelah Terendam Banjir

Kepala Bengkel Honda Zirang Motor Semarang Nurhadi Muslim mengatakan, berpatokan pada knalpot,justru relatif aman karena dalam kondisi mesin masih hidup, air tak mungkin masuk dari lubang knalpot.

Sungai Matakali Meluap, Jalan Trans Sulawesi Terendam Banjir *** Local Caption *** Sungai Matakali Meluap, Jalan Trans Sulawesi Terendam BanjirKOMPAS.COM/JUNAEDI Sungai Matakali Meluap, Jalan Trans Sulawesi Terendam Banjir *** Local Caption *** Sungai Matakali Meluap, Jalan Trans Sulawesi Terendam Banjir

"Yang bikin mogok ketika ketinggian air lebih tinggi atau sejajar posisi saluran udara. Itu sangat berbahaya, motor bisa mogok dan sulit dihidupkan," kata Nurhadi, kepada Kompas.com, Jumat (7/10/2022).

Lebih lanjut dia menjelaskan, kerusakan mesin pada skutik bisa sangat serius ketika filter udara kemasukan air.

Apalagi rata-rata posisi air intake ada di bawah, karena itu pengendara wajib memperkirakan genangan aman di lalui atau tidak

"Air yang masuk sampai terhisap ruang bakar bisa memicu terjadinya water hammer atau kondisi piston pecah dan setang piston bengkok. Hal ini disebabkan pengendara skutik nekat menerjang genangan air di atas batas aman setinggi seperempat ban atau di bawah knalpot," ucap Nurhadi. 

 Baca juga: Mengenal Bahaya Laten Aquaplaning Saat Berkendara di Musim Hujan

Pengendara sepeda motor melintas saat banjir di kawasan Jalan Akses Tol Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Banjir di kawasan tersebut disebabkan banyaknya sampah yang menyumbat saluran air (drainase).ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA Pengendara sepeda motor melintas saat banjir di kawasan Jalan Akses Tol Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Banjir di kawasan tersebut disebabkan banyaknya sampah yang menyumbat saluran air (drainase).

Kepala Bengkel Yamaha Mataram Sakti Mranggen Herta Arcadia menjelaskan, ketika mogok, pemilik skutik jangan sampai menyalakan mesin, sebab dampaknya bisa sangat fatal.

Pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah menguras semua cairan pelumas dan membersihkan busi. 

Oli mesin dan CVT wajib ganti lantaran kualitasnya otomatis menurun lantaran terkontaminasi air. Busi basah juga tak mungkin bisa menghantarkan arus listrik, bahkan justru berujung korsleting. 

Baca juga: Indonesia Gandeng Singapura buat Gelar Balapan F1 di Bintan

Ilustrasi servis motor di bengkel resmi HondaDok. DAM Ilustrasi servis motor di bengkel resmi Honda

"Jadi jangan buru-buru langsung menyalakan mesin. Supaya aman motor di dorong sampai bengkel terdekat. Khawatirnya air terlanjur tersirkulasi sampai ruang bakar," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau