Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lebih Dekat Bus Listrik Kolaborasi Karoseri Tentrem dan PT INKA

Kompas.com - 07/10/2022, 14:12 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada pameran Busworld SEA 2022, Karoseri Tentrem memboyong bus listrik perkotaan hasil kolaborasi dengan PT INKA. Bus ini diberi nama Velocity W5 E-Inobus.

Secara tampilan, bus ini merupakan bus perkotaan dengan lantai rendah dan punya panjang 12 meter. Kapasitas kabinnya bisa diisi sampai 49 orang dengan 26 duduk dan 23 berdiri.

Anang Fakrudin, Manajer Sistem Transportasi PT INKA mengatakan, secara lebih detail PT INKA yang membuat keseluruhan rolling chassis, sedangkan Tentrem membuat bodi termasuk interiornya.

Baca juga: Deretan Bus Listrik di Busworld SEA 2022, Ada Buatan Lokal

Bus listrik Velocity W5 E-Inobus buatan Karoseri Tentrem dan PT INKAKOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI Bus listrik Velocity W5 E-Inobus buatan Karoseri Tentrem dan PT INKA

"INKA bikin rolling chassis, drivetrain, motor, baterai, inverter, dan komponen lain. Bateria kita pakai dari ABC untuk saat ini berukuran 350 kWh," ucap Anang di Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Dalam baterai penuh, Velocity W5 diklaim bisa menempuh jarak 250 Km. Baterai tadi dihubungkan ke motor listrik yang menghasilkan tenaga 145 kW (rated) dan 265 kW (peak) serta torsi 3.300 Nm. Sasisnya semi monokok dan dilengkapi dengan air suspension.

Anang juga menjelaskan, memang bagian sasis tadi masih ada yang memakai produk dari Eropa, China, dan Taiwan. Tapi untuk komponen VCU, sudah memakai hasil pengembangan sendiri.

Baca juga: Simak Aturan Pergantian Warna Pelat Nomor Kendaraan

Bus listrik Velocity W5 E-Inobus buatan Karoseri Tentrem dan PT INKAKOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI Bus listrik Velocity W5 E-Inobus buatan Karoseri Tentrem dan PT INKA

"Kalau kita masih beli (motor listrik). Ke depan kita akan kembangin, kita gandeng perusahaan mana yang sekiranya kompatibel membuat motor listrik," ucap Anang.

Sekarang untuk bodinya, Yohan Wahyudi, Director Karoseri Tentrem mengatakan, ada tantangan saat mengembangkan Velocity W5, terutama dari sisi bobot bodi.

"Tantangannya, harus cari material yang ringan dan kuat. Jadi akhirnya bodi ini kerangkanya stainless steel, kulitnya aluminium. Jadi rangka bukan baja biasa, dia (stainless) tahan karat, lebih ringan, lebih kuat," ucap Yohan.

Kemudian untuk bodinya, Yohan menjelaskan kalau pengembangannya seperti kembali dari nol. Dipikirkan bagaimana distribusi beban, terutama baterai, sampai jumlah kapasitas angkut diperhatikan.

"Kita kembangkan lay out seperti apa, jumlah penumpang berapa, itu baru dikemas jadi satu. Kalau kelebihan bobot jadi problem, kita kan pakai PP 55, maksimal 16 ton, dan ini memenuhi, itu challenge yang cukup seru," ucap Yohan.

Rencananya, Velocity W5 akan ikut acara G20 di Bali November mendatang. Namun bus tersebut harus melewati homologasi terlebih dahulu, jika aman, maka akan digunakan menjadi kendaraan bandara.

"Setelah G20 mau kita coba di masing-masing kota, setelah itu kita komersilkan. perkiraan harga di angka Rp 5 miliar, tapi saya belum hitung, INKA juga belum hitung," ucap Yohan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com