Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2022, 17:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Selain remban mobil juga masuk dalam salah satu alat keselamatan berkendara yang tak mau diremehkan.

Selain kempis, kondisi alur dan bagian dinding ban juga perlu di perhatikan. Keduanya bisa dijadikan patokan pergantian yang tepat dan deteksi dini soal kerusakan komponen.. 

Tak jarang, pemilik mobil terkejut ketika menemukan dinding ban yang berkerut dan pecah-pecah. Khawatirnya, jika dibiarkan bisa berpotensi jadi masalah dan membahayakan keselamatan berkendara. 

Baca juga: Ban Tubeless Bocor, Apakah Motor Aman Pakai Ban Dalam?

Namun ternyata hal tersebut bukan menjadi masalah besar. Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia Aan Nugroho mengatakan, ban retak di bagian permukaan dan kembangan masih layak digunakan. 

"Ban retak kan bisa disebabkan oleh faktor cuaca. Yang retak itu di bagian kulit ari, belum tentu struktur karet ban di bagian dalam ikut rusak," ucap Aan kepada Kompas.com, Selasa (4/10/2022). 

Bahkan menurut Aan, retakan rambut permukaan ban 1 mm pun diklaim tidak menjadi masalah dan aman digunakan. 

Ban mobil retak-retakDicky Aditya Wijaya Ban mobil retak-retak

Meskipun retak pada bagian thread wear, struktur bagian dalam seperti carcass ply atau tubeless inner liner masih dapat melindungi dari kebocoran.

"Di dalam struktur lapisan ban itu ada beberapa lapisan pelindung yang memperkuat struktur. Ada carcass, serat benang nilon, dan di bagian luarnya ada karet lagi, jadi cukup kuat," kata dia. 

Hal yang sama dikatakan Ilham Hermawan Pemilik Sarang Knalpot dan Ban Semarang. Menurut dia, dinding atau permukaan ban yang retak, biasanya hanya bagian luarnya saja. 

Baca juga: Asal Kata Cat Duco Membahana di Otomotif Indonesia

Deteksi kebocoran ban mobilDicky Aditya Wijaya Deteksi kebocoran ban mobil

"Masih aman digunakan, ban kan terdiri dari beberapa struktur karet. Jadi, retakan tidak langsung merusak karet ban," kata Ilham. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com