SEMARANG, KOMPAS.com - Selain rem, ban mobil juga masuk dalam salah satu alat keselamatan berkendara yang tak mau diremehkan.
Selain kempis, kondisi alur dan bagian dinding ban juga perlu di perhatikan. Keduanya bisa dijadikan patokan pergantian yang tepat dan deteksi dini soal kerusakan komponen..
Tak jarang, pemilik mobil terkejut ketika menemukan dinding ban yang berkerut dan pecah-pecah. Khawatirnya, jika dibiarkan bisa berpotensi jadi masalah dan membahayakan keselamatan berkendara.
Baca juga: Ban Tubeless Bocor, Apakah Motor Aman Pakai Ban Dalam?
Namun ternyata hal tersebut bukan menjadi masalah besar. Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia Aan Nugroho mengatakan, ban retak di bagian permukaan dan kembangan masih layak digunakan.
"Ban retak kan bisa disebabkan oleh faktor cuaca. Yang retak itu di bagian kulit ari, belum tentu struktur karet ban di bagian dalam ikut rusak," ucap Aan kepada Kompas.com, Selasa (4/10/2022).
Bahkan menurut Aan, retakan rambut permukaan ban 1 mm pun diklaim tidak menjadi masalah dan aman digunakan.
Meskipun retak pada bagian thread wear, struktur bagian dalam seperti carcass ply atau tubeless inner liner masih dapat melindungi dari kebocoran.
"Di dalam struktur lapisan ban itu ada beberapa lapisan pelindung yang memperkuat struktur. Ada carcass, serat benang nilon, dan di bagian luarnya ada karet lagi, jadi cukup kuat," kata dia.
Hal yang sama dikatakan Ilham Hermawan Pemilik Sarang Knalpot dan Ban Semarang. Menurut dia, dinding atau permukaan ban yang retak, biasanya hanya bagian luarnya saja.
Baca juga: Asal Kata Cat Duco Membahana di Otomotif Indonesia
"Masih aman digunakan, ban kan terdiri dari beberapa struktur karet. Jadi, retakan tidak langsung merusak karet ban," kata Ilham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.