SEMARANG, KOMPAS.com - Model terbaru Honda Vario 125 resmi diperkenalkan, dengan beberapa pembaruan.
PT Astra Honda Motor (AHM) membanderol Vario 125 baru sebesar Rp 22.350.000 untuk tipe terendah.
Nah, bagi yang tabungannya belum cukup tak usah berkecil hati. Konsumen bisa melirik beberapa model bekasnya dengan harga lebih ramah.
Meski seken, asal jeli dalam memilih maka akan mendapat unit yang bisa dibilang siap pakai tanpa ada perbaikan.
Lantas apa yang harus diperhatikan?
Baca juga: Perbedaan dan Ubahan Tampilan New Honda Vario 125
Poin pemeriksaan pertama memastikan tak ada bekas laka atau karat. Bagian dek bawah, knalpot, dan tulangan rangka dekat spatbor harus mulus.
Kemudian, bodi motor satu-persatu tidak boleh banyak goresan, biasanya pada titik-titik tertentu seperti spatbor, dan bawah stang kemudi.
Menurut Nurhadi Muslim Kepala Bengkel Honda Zirang Motor Semarang, rangka dan bodi jadi poin perhatian nomor satu lantaran bekas kerusakan berat bisa di deteksi.
"Setelah diperhatikan detail, test ride skutik incaran, jalankan kecepatan minimal 40 kilometer per jam (kpj). Lanjutkan dengan uji pengereman mendadak, skutik yang sulit di kendalikan, ada kemungkinan rangka tidak presisi," ucap Nurhadi kepada Kompas.com, Senin (26/9/2022).
Setelah rangka dan bodi aman, pemeriksaan dilanjut pada bagian mesin. Nyaman atau tidaknya skutik nantinya dilihat dari performa, akselerasi dan tenaga.
Terpenting, tidak ada gejala seperti brebet dan mati mendadak. Pada sesi test drive, sambil merasakan hentakan akselerasi, dengarkan seksama apakah ada bunyi asing dari ruang mesin.
Baca juga: Daftar Harga Honda Vario 150 Bekas, Mulai Rp 11,5 Jutaan
"Bunyi suara asing, ada tanda mesin skutik bermasalah. Sumbernya, piston dan klep tidak presisi. Bisa setelan klep renggang, atau piston oblak," kata Kepala Bengkel Honda Nusantara Sakti Penggaron Rofiudin.
Kunci berikutnya mendengar bunyi asing dari CVT. Suara biasa terdengar saat diajak akselerasi mendadak.
Suaranya, berdecit hampir mirip bunyi rantai kendor. Itu berarti, ada kerusakan pada komponen CVT.
Bunyi kasar tersebut biasanya disebabkan v-belt yang kendur, atau bisa juga berasal dari roller. Selain bunyi, kerusakan kedua komponen tersebut juga membuat performa menurun dan boros bahan bakar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.