Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/09/2022, 13:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah resmi menaikkan harga bensin bersubsidi per 3 September 2022. Pertalite yang awalnya dijual Rp 7.650 kini menjadi Rp 10.000. Hal ini tentu saja membuat masyarakat berpikir ulang jika ingin bepergian.

Namun, muncul anggapan di masyarakat bahwa bensin memiliki masa kedaluarsa, sehingga ketika harus membiarkan bensin di tangki mobil dalam waktu lama malah bisa menyebabkan rugi.

Lantas, apa benar bensin memiliki masa kedaluarsa?

Baca juga: Revvo 89 Jadi Bensin Paling Murah, Amankah Ditenggak Mobil Modern?

Bentuk molekul senyawa isooktana atau 2,2,4-trimetilpentana yang menentukan kualitas bensin. lumenlearning.com Bentuk molekul senyawa isooktana atau 2,2,4-trimetilpentana yang menentukan kualitas bensin.

Foreman Nissan Bintaro Ibrohim, mengatakan bila bensin lama ditampung di dalam tangki bensin, maka bensin bisa kedaluarsa karena reaksi kimia dengan tangki bensin.

“Sering dijumpai bensin kedaluarsa, jadi kualitasnya jadi menurun meski masih bisa digunakan, hal itu bisa terjadi karena adanya reaksi kimia antara bensin dengan tangki bensin yang terbuat dari besi,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Senin (5/9/2022).

Dia mengatakan bensin yang kedaluarsa ditandai dengan berubahnya bau khas bensin, atau bisa memeriksa bagian tangki bensin apakah ada yang korosi atau tidak.

Baca juga: Pertamax Naik, Isi Bensin Nmax Full Tank Nyaris Rp 100.000

Beberapa kendaraan sedang isi bensin eceran Dicky Aditya Wijaya Beberapa kendaraan sedang isi bensin eceran

Meski bisa kedaluarsa bensin masih tetap bisa digunakan, karena menurut Ibrohim yang berubah hanyalah kandungan zat kimia di dalam bensin.

Sementara itu, Ahli konservasi Energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Tri Yuswidjajanto Zaenuri, mengatakan bensin kadaluarsa bisa terjadi karena ada perubahan zat kimia di dalam bensin karena dipengaruhi oleh zat lain.

“Unsur kimia dalam bahan bakar bisa terkontaminasi dengan zat logam atau zat lainnya yang ada di tangki atau saluran bahan bakar,” ucap Yus kepada Kompas.com belum lama ini.

Sehingga, bensin yang terlalu lama tertampung di dalam tangki berpeluang besar mengalami kedaluarsa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com