Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi Truk yang Tabrak Halte di Bekasi, Hino SG 260 TH

Kompas.com - 31/08/2022, 17:11 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan truk maut baru saja terjadi di Bekasi, tepatnya di Jalan Sultan Agung Km 28,5 Kelurahan Kota Baru, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (31/8/2022) siang.

Akibat dari kecelakaan tersebut, 30 orang jadi korban dan 10 di antaranya meninggal dunia. Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengungkapkan kronologi truk awalnya alami hilang kendali.

"(Awalnya) menabrak halte dan orang yang sedang menunggu di halte," kata Latif dilansir dari siaran langsung Kompas TV.

Baca juga: Tabrak Truk, Porsche Hangus Terbakar dan Pengemudi Tewas di Tol Jagorawi

Hino New Generation Ranger SG 260 TH tampil di GIIAS 2017.Istimewa Hino New Generation Ranger SG 260 TH tampil di GIIAS 2017.

Sampai saat ini, pihak Kepolisian masih memeriksa dugaan adanya rem blong pada truk. Hal ini dikarenakan posisi perseneling truk saat setelah tabrakan berada di posisi gigi 3.

"Kami melihat di TKP bahwa persneling ada di gigi tiga," ujar Latif.

Latif menambahkan, jajarannya sedang menyelidiki dugaan rem blong dari truk itu.

"Sedang penyelidikan, karena juga kalau rem blong jalan cukup datar," kata Latif.

Baca juga: Pertamina Mulai Bisnis Swap Baterai Motor Listrik

Kalau dilihat truk yang alami kecelakaan adalah model dari Hino Ranger 500, tepatnya seri SG 260 TH atau tractor head. Secara spesifikasi, truk ini memang bisa untuk menarik trailer dengan panjang 20 kaki.

Mesin yang digunakan adalah J08E-UF, diesel empat silinder 7.684 cc. Tenaga yang dihasilkan 260 PS atau sekitar 258 TK dan torsi 745 Nm. Kecepatan maksimalnya yakni 100 kpj dengan daya tanjak 29 tan.

Soal rem, Hino SG 260 TH sudah dilengkapi dengan Full Air alias rem angin penuh. Jadi sebenarnya sudah tidak lagi memakai hidrolik untuk sistem pengeremannya.

Terkait rem blong, model rem Full Air juga bisa mengalaminya. Seperti yang dijelaskan oleh Deputy GM Product Division PT Hino Motors Sales Indonesia Prasetyo Adi, kemungkinan Full Air alami blong tetap ada, tapi lebih kecil dibanding Air Over Hydraulic (AOH).

“Rem blong untuk Full Air bisa karena kampas rem habis, relay valve rusak sehingga tidak bisa membuang angin di chamber brake, atau baut pengunci chamber kendur,” ucap Prasetyo kepada Kompas.com, Rabu (31/8/2022).

Chamber sendiri memiliki peran penting mengubah tekanan udara menjadi gerak mekanikal. Di dalam brake chamber terdiri dari membran, pegas diafragma, tuas dan slack adjuster. Kurangnya perawatan bisa merusak komponen ini.

“Rem blong itu banyak faktornya, jadi harus dilihat juga dari segi perawatan kendaraannya, apakah dilakukan atau tidak. Jika tidak dirawat, spring-nya bisa karatan, chamber diafragmanya robek dan lain-lain,” kata Prasetyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau