Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Optimistis Kendaraan Listrik Jadi Kunci Kurangi Impor BBM

Kompas.com - 31/08/2022, 08:12 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan kendaraan bermotor listrik dipercaya jadi salah satu kunci untuk menanggulangi masalah harga dan impor bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia

Sehingga dalam beberapa waktu ke depan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan mengarah pada penggunaan mobil, motor, bus listrik dari sebelumnya banyak yang ke BBM.

Demikian dikatakan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat meninjau kesiapan fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali.

Baca juga: Pakai Sepeda Motor Listrik Bisa Hemat Biaya sampai 50 Persen

Sambut Puncak Acara Presidensi G20, Wapres Ma'ruf Amin Tinjau Kesiapan SPKLU PLN di Bali..Dok. PLN Sambut Puncak Acara Presidensi G20, Wapres Ma'ruf Amin Tinjau Kesiapan SPKLU PLN di Bali..

"KTT G20 ini menjadi awal dari proses konversi mobil listrik di Indonesia, selain untuk pertemuan internasional, tapi kiga juga mulai hal yang baru untuk mobil listrik dan kendaraan motor listrik," katanya.

"Saya kira, mobil listrik adalah salah satu langkah dalam rangka menanggulangi masalah harga BBM," lanjut Ma'ruf Amin.

Pada kesempatan sama, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan juga menyampaikan pemerintah memang serius untuk mulai mengubah penggunaan kendaraan dengan BBM menjadi kendaraan listrik.

"Sebagaimana sudah disampaikan Bapak Wapres, nanti APBN akan mengarah pada penggunaan mobil, motor, sampai bus listrik agar Jakarta atau Indonesia udaranya tambah baik dan juga itu akan mengurangi impor energi kita," kata dia.

Baca juga: Pemerintah RI Siapkan 6.161 Kendaraan untuk KTT G20 di Bali

Sehingga, tambah nya, Indonesia tidak akan bergantung terlalu banyak lagi kepada negara lain. Mengingat saat ini, Tanah Air tengah membangun suatu ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir.

Menurut Luhut, Presiden Jokowi sudah menginstruksikan konversi kendaraan listrik hingga 2030.

"Perintah Presiden di rapat kita sudah mulai konversi motor dan mobil listrik terus mulai tahun ini sampai tahun 2030. Kita berharap 2030 Indonesia akan sangat-sangat berkurang menggunakan motor dan mobil listrik, kita berharap Jakarta udaranya makin bersih untuk kesehatan kita semua," ungkap Luhut.

KTT ke-17 G20 rencananya akan diselenggarakan di Bali pada 15-16 November 2022. Dalam acara tersebut kendaraan listrik akan digunakan sebagai moda transportasi.

Sejumlah kendaraan listrik yang akan digunakan dalam KTT G20 antara lain Lexus tipe UX 300e sebanyak 134 unit, Hyundai Genesis G80 sebanyak 46 unit dan Wuling EV sebanyak 300 unit.

Baca juga: Ini Bedanya Kendaraan Berhenti dan Parkir di Jalan Raya

Mobil listrik Genesis dari Hyundai yang membawa Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo dalam rangkaian kendaraan menuju ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Rabu (8/6/2022).dok. Sekretariat Presiden Mobil listrik Genesis dari Hyundai yang membawa Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo dalam rangkaian kendaraan menuju ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Rabu (8/6/2022).

Presiden Jokowi telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan.

Dalam peta jalan kendaraan listrik ditargetkan ada 2 juta unit kendaraan listrik mengaspal di jalanan Indonesia dalam kurun waktu tiga tahun mendatang atau tepatnya pada 2025.

Adapun populasi kendaraan listrik saat ini yang sudah mendapatkan sertifikasi registrasi uji tipe dari Kementerian Perhubungan ada sebanyak 22.671 unit.

Angka itu mengalami peningkatan sebanyak 41,16 persen atau setara 6.611 unit bila dibandingkan jumlah kendaraan listrik pada periode Maret 2022, yakni 16.060 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau