Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Selamanya Bersih, Ini Potensi Limbah dari Mobil Listrik

Kompas.com - 05/08/2022, 19:31 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mobil listrik memang tidak mengeluarkan emisi gas buang dan dianggap jadi solusi atas permasalahan lingkungan. Meski begitu ada beberapa potensi limbah yang membayangi kehadiran mobil listrik.

Kasubdit Pengendalian Pencemaran Udara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ratna Kartikasari, mengatakan, potensi limbah pertama berasal dari sumber listriknya.

Jika pembangkit listrik untuk mengecas baterai masih menggunakan bahan bakar fosil seperti batu bara, maka emisinya tetap ada.

Baca juga: Sulit ke Samsat, Ini Cara Bayar Pajak Kendaraan di Minimarket

Ilustrasi baterai mobil listrik Nissan Leafassemblymag.com Ilustrasi baterai mobil listrik Nissan Leaf

“Kalau kita masih memakai bahan bakar batu bara, hanya memindahkan masalah saja, di perkotaan beres, tapi kemudian di daerah pinggiran itu dia masih tetap menghasilkan emisi," ujar Ratna, disitat dari webinar yang disiarkan Youtube InfoKPBB (5/8/2022).

Selain soal pembangkit listrik, pembuatan baterai kendaraan listrik itu juga berpotensi menimbulkan limbah.

Menurutnya, ada penambangan logam-logam dan mineral yang berpotensi menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.

Baca juga: Sirkuit Mandalika Batal Jadi Tuan Rumah Balap GT World Challenge Asia

Ratna juga menambahkan, daur ulang baterai kendaraan listrik juga berpotensi menghasilkan air limbah, limbah B3 dan emisi.

Sementara itu, baterai lithium pada mobil listrik terdiri dari casing, anoda, katoda, separator, elektrolit, dan komponen lainnya.

Baterai pada kendaraan listrik umumnya menggunakan baterai lithium-ion seperti NCA dan NMC.

Baca juga: Hyundai Stargazer Tipe Paling Murah Tanpa AC Double Blower

Pengunjung menyaksikan mobil listrik Wuling Air Ev di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 di JIExpo Kemayoran, Rabu (27/7/2022). Selain desainnya yang compact, pengisian daya Air ev bisa dilakukan di rumah dengan memperhatikan terlebih dahulu kapasitas listrik rumah, mengusung konsep easy home charging.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Pengunjung menyaksikan mobil listrik Wuling Air Ev di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 di JIExpo Kemayoran, Rabu (27/7/2022). Selain desainnya yang compact, pengisian daya Air ev bisa dilakukan di rumah dengan memperhatikan terlebih dahulu kapasitas listrik rumah, mengusung konsep easy home charging.

"Baterai lithium mengandung logam berat yang dapat mengakibatkan risiko lingkungan dan senyawa organik yang memiliki efek buruk pada kesehatan hewan dan manusia,” ucap Ratna.

“Terakhir potensi limbah panel listrik dari kendaraan pasca-pemakaian. Itu juga menjadi potensi e-waste jika tidak dikelola dengan baik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau