Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Pastikan Dorong Era Elektrifikasi Kendaraan Bermotor

Kompas.com - 02/08/2022, 16:32 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staff Kepresidenan (KSP) sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko meminta masyarakat tidak perlu ragu lagi beralih ke kendaraan listrik.

Pasalnya, pemerintah akan memberikan insentif dan subsidi agar masyarakat mampu menjangkau jenis kendaraan tersebut. Sehingga bisa mendorong secara masif penggunan kendaraan listrik.

"Masyarakat saat ini tak perlu lagi ragu ketika ingin beralih ke kendaraan listrik. Yang tadinya bertanya soal mobil listrik, pameran PEVS 2022 telah memberikan jawaban untuk itu," kata Moeldoko dalam keterangannya, Selasa (2/8/2022).

Baca juga: Disuntik Mati, Ini Sejarah Toyota Vios di Indonesia

Prototipe Metropod buatan PT Mobil Anak Bangsa dipamerkan di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 di JIExpo Kemayoran, Rabu (27/7/2022). Prototipe kendaraan listrik mungil yang dijadikan kendaraan feeder ditargetkan bakal masuk jalur produksi massal di tahun depan.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Prototipe Metropod buatan PT Mobil Anak Bangsa dipamerkan di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 di JIExpo Kemayoran, Rabu (27/7/2022). Prototipe kendaraan listrik mungil yang dijadikan kendaraan feeder ditargetkan bakal masuk jalur produksi massal di tahun depan.

Moeldoko menilai pasar kendaraan listrik makin tumbuh. Jika sebelumnya pengembangan kendaraan listrik saling menunggu dengan kesiapan infrastruktur, namun saat ini tidak lagi menjadi isu.

Ia menilai kerja sama antara PLN dan pihak swasta dalam pengembangan infrastruktur kendaraan listrik menjadi solusi dari kegamangan tersebut.

Bahkan kata Moeldoko, beralihnya masyarakat ke kendaraan sepeda motor listrik akan berkontribusi Rp 3,7 juta subsidi per tahun ke pemerintah. Sementara jika menggunakan mobil listrik kontribusi sebesar Rp 19,2 juta subsidi per tahun.

"Jika agregat subsidi itu dikumpulkan untuk membangun SDM Indonesia, maka tidak lama lagi Indonesia akan menjadi negara yang hebat di masa depan," ujar Moeldoko.

Pemerintah mengaku memberikan instrumen yang kuat untuk mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik dengan diterbitkan Perpres 55 Tahun 2019.

PLN juga membuka peluang bekerja sama dengan seluruh pengusaha untuk menyediakan charging station. Ia menegaskan para pengusaha juga akan diberikan insentif untuk pengembangan mobil listrik.

Baca juga: Soal Pelajar Tidak Dianjurkan Bawa Motor ke Sekolah, Pengamat Sindir Transportasi Umum

Pengunjung mendapat kesempatan mencoba sepeda motor listrik di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 di JIExpo Kemayoran, Kamis (28/7/2022). Motor dan sepeda listrik yang bisa dicoba antara lain Gesits GI, Rakata NX8 dan NX3, Rakata OYIKA 59, U Win, serta Fly DF-5.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Pengunjung mendapat kesempatan mencoba sepeda motor listrik di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 di JIExpo Kemayoran, Kamis (28/7/2022). Motor dan sepeda listrik yang bisa dicoba antara lain Gesits GI, Rakata NX8 dan NX3, Rakata OYIKA 59, U Win, serta Fly DF-5.

"Tidak usah khawatir. Kami pemerintah akan terus mendorong perbankan nasional bisa mendukung transisi energi dan beralih ke kendaraan listrik," kata Moeldoko.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN akan terus mendukung segala pihak untuk mendorong masifnya kendaraan listrik di Indonesia.

Ia menilai, untuk bisa mencapai target carbon neutral di 2060 salah satunya adalah beralih dari kendaraan berbasis fosil menjadi berbasis listrik yang efisien dan ramah lingkungan.

"PLN tentu tidak bisa sendiri dalam upaya pengurangan emisi karbon. Bahkan dalam mendorong peningkatan penggunaan kendaraan listrik perlu adanya gotong royong, sinergi dan juga kolaborasi semua pihak," ujar Darmawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau