Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metropod Buatan MAB Masuk Jalur Produksi Massal Tahun Depan

Kompas.com - 26/07/2022, 20:11 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Prototipe kendaraan listrik mungil buatan PT Mobil Anak Bangsa yang dijadikan kendaraan feeder, Metropod ditargetkan bakal masuk jalur produksi massal di tahun depan.

Pasalnya, saat ini last mile transportation atau kendaraan feeder di Indonesia yang mengantar warga dari tempat tinggal ke terminal bus atau stasiun kereta belum terlalu nyaman dan ramah lingkungan.

Hanya saja diakui bahwa perlu adanya penyempurnaan pada kendaraan terkait agar dapat beroperasi secara optimal sebagai angkutan orang jarak dekat yang rendah emisi berbasis baterai.

Baca juga: Penetrasi Motor Listrik Masih Sulit Ganggu Penjualan Skutik

Kabin Metropod buatan PT Mobil Anak Bangsa (MAB)KOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI Kabin Metropod buatan PT Mobil Anak Bangsa (MAB)

"Metropod ini kita baru mengeluarkan prototipe pertamanya. Kita kembangkan terus dan jelas sekali mengarah ke komersialisasi, akan terus disempurnakan," kata Direktur Utama PT MAB Kelik Irwanto di Jakarta, Selasa (26/7/2022).

"Ini kalau saya bilang adalah prove of concept, jadi tidak hanya gambar nih, kita juga buat prototipe. Targetnya, kita harapkan tahun depan sudah komersialisasi di bulan Juni," tambahnya.

Hanya saja, kata Kelik lagi, semua timeline untuk memasukkan kendaraan ke jalur produksi massal, kembali kepada proses riset dan pengembangan (RnD) di pihak internal.

Baca juga: Wacana Pemerintah Lakukan Standardisasi Swap Baterai Motor Listrik

Metropod buatan PT Mobil Anak Bangsa (MAB)KOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI Metropod buatan PT Mobil Anak Bangsa (MAB)

Setelah itu, baru diujikan kelayakan operasionalnya ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan dilaporkan ke Kementerian terkait agar tidak timbul masalah legalitas.

"Sasaran konsumen kita untuk Metropod adalah perumahan atau kawasan industri yang membutuhkan kendaraan feeder. Jadi bukan jarak jauh atau masuk ke jalan raya karena spesifikasinya pun berbeda," kata Kelik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau