SEMARANG, KOMPAS.com - Kenaikan harga BBM nonsubsidi cukup memberatkan sebagai besar masyarakat pemilik kendaraan, termasuk sepeda motor matik alias skutik.
Nah, bagi pemilik skutik yang tetap mengonsumsi bensin nonsubsidi, harus bisa mengimbangi dan mulai menerapkan gaya berkendara yang irit bahan bakar.
Caranya bisa dilakukan dengan mudah, yakni melatih diri terutama soal kebiasaan saat berkendara yang berkaitan dengan momen bukaan putaran gas.
Baca juga: Minat Konversi Vespa Klasik Jadi Motor Listrik? Cek Biayanya
Menurut Kepala Bengkel Honda Zirang Motor Semarang Nurhadi Muslim, salah satu kunci mempertahankan efisiensi bahan bakar, pengendara harus menyeimbangkan bukaan putaran gas.
"Berkendara normal tidak perlu memainkan gas, hindari kebiasaan memutar tuas gas penuh karena akselerasi mendadak hanya membuang bahan bakar," katanya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Menurut Nurhadi, trik simpel yang bisa dicoba pengendara motor matik yaitu membuka gas secara perlahan.
Lepas atau tutup gas kembali dan biarkan motor meluncur. Namun hal ini bisa dilakukan saat motor sudah mencapai kecepatan ideal.
"Trik ini bisa efektif mengurangi konsumsi BBM motor dengan presentase sampai 25 persen. Bisa lebih efisien lagi jika dikombinasikan teknik rem yang benar," ujar Nurhadi.
Terpisah, Kepala Bengkel Honda Nusantara Sakti Penggaron Rofiudin mengatakan, perawatan juga menjadi kunci penting dalam menjaga efisiensi bahan bakar skutik.
Salah satunya, membersihkan komponen filter udara. Karena kotoran debu bisa menghambat pasokan udara ke intake jadi berkurang drastis.
"Kalau filter udara kotor bisa dibersihkan atau ganti yang baru," ucapnya.
Rofiudin menjelaskan, busi yang berkerak karena oktan bahan bakar yang tidak sesuai juga bisa mempengaruhi.
Baca juga: Pilihan Skutik 125 cc Bekas, All New Vario Rp 15 Jutaan, Lexi Rp 14 Jutaan
Baiknya busi dibersihkan rutin dan diganti tiap jarak tempuh sudah mencapai 10.000 kilometer (km).
"Ujung elektroda busi yang masih normal warnanya kecoklatan. Jadi, warna busi yang kehitaman mengindikasikan bahwa pembakaran mesin terlalu boros," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.