Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Pengemudi yang Bikin Transmisi Mobil Matik Cepat Rusak

Kompas.com - 20/07/2022, 08:42 WIB
Erwin Setiawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekali atau dua kali melakukan kesalahan sih tidak masalah, tapi bila sudah menjadi kebiasaan maka kesalahan kecil pun bisa mendatangkan kerusakan pada transmisi mobil matik.

Maka dari itu, setiap pemilik perlu paham bagaimana cara yang baik dan benar dalam mengemudikan mobil. Jangan sampai salah kaprah, ada kekeliruan dalam mengoperasikan kendaraan, khususnya mobil matik.

Pemilik Worner Matic bengkel spesialis transmisi otomatis, Hermas Efendi Prabowo mengatakan, perlu menunggu sampai putaran mesin idle baru aman untuk berjalan.

Baca juga: Posisi Tuas Transmisi Mobil Matik yang Benar Saat Kondisi Jalan Macet

Sistem transmisi matik milik Chevrolet Trax.Kompas.com/Alsadad Rudi Sistem transmisi matik milik Chevrolet Trax.

“Jika RPM (putaran mesin) tinggi dipaksa pindah dari N ke D sebetulnya ada semacam penyambungan mekanikal yang kasar. Hal itu berpotensi merusak komponen-komponen mekanikal,” ujar Hermas kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Hal serupa juga disampaikan oleh Foreman Nissan Bintaro, Ibrohim mengatakan, hentakan yang cukup keras hingga membuat roda spinning bisa membuat kerusakan pada transmisi jika menjadi kebiasaan.

“Orang biasanya suka mengendarai mobil dengan kasar, main injak pedal gas penuh, bahkan sampai melakukan spinning, itu kebiasaan buruk, bisa merusak komponen transmisi,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Selasa (19/7/2022).

Baca juga: Posisi Tuas Transmisi Mobil Matik yang Benar Saat Parkir

Tuas transmisi mobil matik- Tuas transmisi mobil matik

Ibrohim melanjutkan, menginjak pedal gas spontan berlebihan bisa merusak kampas kopling dan komponen lain. Hal itu juga berlaku ketika pengemudi lupa memindah tuas transmisi matik ke gigi rendah saat melewati jalan berbukit.

“Saat di perbukitan, sebaiknya gunakan posisi 2 atau L, artinya rasio dibatasi. Soalnya, jika posisi D dengan rpm rendah akan membuat matik cenderung bekerja di gigi 3 atau 4, jadi tidak sesuai dengan kebutuhan torsi besar saat menanjak,” ucap Ibrohim.

Dia juga mengatakan kejadian overdrive tersebut dapat berakibat merusak kampas kopling karena bekerja terlalu berat, dapat menimbulkan selip dan lebih cepat membuat oli matik kotor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com