Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagnaia Rawan Jatuh bila Sedang Kejar Pebalap Lain

Kompas.com - 15/07/2022, 15:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Performa Francesco Bagnaia kurang moncer di awal musim. Selama 11 seri, Pecco Bagnaia tiga kali jatuh dan membuat perolehan poinnya menjauh dari Fabio Quartararo.

Pecco mengatakan, selama libur musim panas dia merenungkan kesalahan-kesalahannya. Pebalap asal Italia itu bertekad untuk menghindari dan mengulangi kesalahan yang sama di GP Emilia Rogmana dan GP Perancis.

Baca juga: Pilihan Skutik 125 cc Bekas, All New Vario Rp 15 Jutaan, Lexi Rp 14 Jutaan

“Ini benar-benar sulit untuk dipahami. Tapi dua kali musim ini saya jatuh pada saat yang tepat ketika saya pikir saya bisa mendorong lebih keras," kata Pecco mengutip Corsedimoto, Jumat (15/7/2022).

Francesco Bagnaia (Ducati) dan Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing) merayakan podium MotoGP Belanda 2022 di Sirkuit Assen, Minggu (26/6/2022) malam WIB.AFP/VINCENT JANNINK Francesco Bagnaia (Ducati) dan Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing) merayakan podium MotoGP Belanda 2022 di Sirkuit Assen, Minggu (26/6/2022) malam WIB.

Pecco mengatakan, di GP Emilia Rogmana dan GP Perancis dia jatuh bukan karena kurang konsentrasi. Adapun di GP Jerman dia disenggol pebalap LCR Honda Takaaki Nakagami.

"Bukan karena kurang konsentrasi. Mungkin terlihat aneh, tapi ini satu-satunya penjelasan yang saya punya. Ketika saya balapan sendirian (sendiri di depan), masalahnya lebih sedikit," kata Pecco.

Baca juga: Honda Sebut Motor Ducati Bagus, Tapi Tanpa Pebalap Jadi Juara Dunia

"Mengontrol pebalap di belakang saya bukanlah masalah bagi saya. Tapi ketika saya mengikuti (berusaha untuk menyalip) sepertinya lebih mudah melakukan kesalahan seperti itu,” ujar Pecco.

Francesco Bagnaia saat berlaga pada MotoGP Indonesia 2022. (Photo by SONNY TUMBELAKA / AFP)SONNY TUMBELAKA Francesco Bagnaia saat berlaga pada MotoGP Indonesia 2022. (Photo by SONNY TUMBELAKA / AFP)

Pebalap tim pabrikan Ducati itu yakin dia bisa kencang di semua sirkuit tapi dia mesti berhadapan dengan diri sendiri dan dengan takdir.

“Saya tahu saya bisa memimpin di semua balapan. Kami menunjukkan kapan pun kami memiliki kecepatan. Jika saya jatuh atau mengalami masalah, saya tahu kami bisa cepat lagi di balapan berikutnya. Ini memberi saya kedamaian," kata dia.

Baca juga: Korlantas Usul Gratiskan BBN-KB Kendaraan Kedua dan Seterusnya

"Dalam kasus kesalahan, jatuh atau masalah, sangat penting untuk memahami mengapa hal seperti itu terjadi. Saya terus-menerus berurusan dengan pikiran-pikiran tertentu,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com