JAKARTA, KOMPAS.com - Pengisian oli mesin pada mobil harus sesuai spesifikasi mesin, jika tidak maka tercipta dampak yang dirasakan baik langsung maupun dalam jangka panjang.
Untuk diesel misalnya, sebaiknya menggunakan oli mesin yang diformulasikan sesuai anjuran pabrikan. Pun begitu pada mesin bensin juga wajib mengikuti anjuran dari pabrikan mobil.
Bicara spesifikasi oli mesin, ada standar kekentalan oli mesin yang harus diperhatikan atau yang biasa disebut SAE.
Jika kekentalan oli mesin berbeda cukup jauh, misalnya terlalu kental atau terlalu encer maka dapat berdampak pada performa kendaraan dan keawetan komponen-komponen di dalam mesin.
Baca juga: Pemilik Mobil Wajib Tahu Fungsi Lampu Indikator Oli Mesin
Service Advisor Daihatsu Cilacap Abdul Fadhol mengatakan, pengisian oli mesin yang tidak sesuai dengan spesifikasinya lama-kelamaan akan membuat suara mesin menjadi lebih kasar.
“Misal terlalu kental dari spek pabrikan, efek pelumasan ke part internal (metal, poros engkol, dan lainnya) mesin jadi tidak maksimal. Efek jangka panjang bisa membuat suara mesin jadi kasar. Terlalu encer juga tidak bagus. Gesekan antar-part jadi lebih besar, efek jangka panjang juga bisa membuat suara mesin kasar,” ucap Fadhol kepada Kompas.com, Minggu (10/7/2022).
Abdul mengatakan, oli mesin yang terlalu kental tidak dapat melumasi dengan optimal sampai ke celah-celah sempit pada metal duduk, metal jalan, poros engkol, dan lainnya.
Baca juga: Cek Harga Oli Mesin Mobil Bulan Juli 2022
Sementara oli yang terlalu encer tidak mampu melindungi komponen dengan maksimal, sehingga dapat menyebabkan gesekan antarkomponen makin besar. Sehingga, lama-kelamaan akan membuat suara mesin menjadi lebih kasar.
Penjelasan serupa juga disampaikan oleh Foreman Nissan Bintaro, Ibrohim, yang mengatakan bahwa mobil-mobil modern sudah dirakit dengan lebih presisi sehingga celah antarkomponen sangat kecil.
Alhasil, membutuhkan oli yang lebih encer, jika diisi oli yang terlalu kental pelumasannya, bisa telat pada suhu dingin dan kecepatan tinggi.
“Celah yang sempit pada komponen mesin mobil modern bisa telat terisi oil film (dinding oli yang menempel) bila diisi oli yang terlalu kental, sedangkan bila mobil tua yang diisi oli terlalu encer bisa membuat komponen tidak terlumasi dengan baik ketika kecepatan rendah,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Minggu (10/7/2022)
Baca juga: Punya Mobil Harus Setia, Jangan Gonta-ganti Merek Oli Mesin
Dia mengatakan, perbedaan performa mesin saat menggunakan oli terlalu kental atau terlalu encer sangat kecil, dan hanya bisa dirasakan oleh orang yang biasa menggunakan mobil tersebut.
Namun, efek jangka panjangnya, suara mesin bisa menjadi lebih kasar karena besarnya gaya gesek antarkomponen yang tidak terlumasi dengan baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.