Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minimalkan Kecelakaan Bus, PO Harus Pintar Cari Sopir

Kompas.com - 22/06/2022, 18:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan bus di Indonesia bisa dibilang masih kerap terjadi. Selain karena masalah teknis pada kendaraan, kualitas dari pengemudi juga bisa jadi penyebabnya.

Tidak jarang pengemudi bus hanya sekadar bisa dan nekat. Dampaknya, sering ditemui pengemudi yang ugal-ugalan dan berujung kecelakaan.

Salah satu cara untuk meminimalisir risiko kecelakaan karena kesalahan pengemudi atau human error adalah dengan melakukan seleksi yang ketat oleh PO tersebut.

Baca juga: Mau Eksis, Pengendara Motor Menempel Bus yang Berjalan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) berdialog dengan pengemudi bus saat meninjau Terminal Bus Kampung Rambutan di Jakarta, Minggu (17/4/2022). Peninjauan tersebut untuk mengecek kesiapan pelayanan angkutan darat di Terminal Bus Kampung Rambutan secara langsung dan sejumlah terminal bus di Indonesia secara daring menghadapi arus mudik Lebaran 2022 ini.ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) berdialog dengan pengemudi bus saat meninjau Terminal Bus Kampung Rambutan di Jakarta, Minggu (17/4/2022). Peninjauan tersebut untuk mengecek kesiapan pelayanan angkutan darat di Terminal Bus Kampung Rambutan secara langsung dan sejumlah terminal bus di Indonesia secara daring menghadapi arus mudik Lebaran 2022 ini.

Anthony Steven Hambali, Pemilik PO Sumber Alam mengatakan, pembinaan dari operator bus bisa menciptakan pengemudi bus yang kompeten dan aman saat di jalan raya.

"Kalau kita biasanya ketat (pemilihannya), mestinya bisa diminimalkan (kecelakaan). Untuk perekrutan driver, kita adakan tes, baik pengetahuan maupun jalan," kata Anthony kepada Kompas.com, Rabu (22/6/2022).

Tidak cuma tes saja, pengemudi juga dibina agar bisa diasah kemampuannya. Mengingat pengetahuan tentang mengemudi yang aman di jalanan perlu dipahami sehingga aman di jalan raya.

Baca juga: Bayar dan Ambil Bukti Tilang Kini Bisa di Mal


"Kalau pembinaan ya rutin diajak diskusi soal keselamatan. Kami bekerja sama dengan berbagai pihak, kepolisian, kementrian perhubungan, dishub setempat, KNKT, jasa raharja, dan lain-lain," ucapnya.

Dengan melakukan kolaborasi, perusahaan bisa mendapatkan SDM yang aman. Tentu kalau misalnya terjadi kecelakaan, PO yang akan rugi karena armadanya rusak dan biaya untuk para korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau