Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Kenapa Kampas Rem Mobil Matik Cepat Habis

Kompas.com - 17/06/2022, 09:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas penjualan mobil di Indonesia saat ini dikuasai segmen transmisi matik. Hal tersebut tak lepas dari kemudahan dalam mengoperasikan, terutama untuk pemakaian di kota-kota besar.

Namun di balik kemudahan yang ditawarkan mobil matik, ada komponen yang masa pakainya cenderung lebih cepat dibanding mobil manual, yakni kampas rem.

Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan, jika mobil manual bisa menggunakan engine brake untuk membantu kinerja sistem pengereman dengan mengoper gigi rendah, sebaliknya tranmisi otomatis lebih mengandalkan pengereman. 

"Matik ada engine brake, tetapi tidak seperti pengoperasian pada sistem transmisi mobil manual. Posisi idling saja jika tuas transmisi masuk posisi D, girboks dan rem akan menahan laju kendaraan," kata Bambang kepada Kompas.com belum lama ini. 

Baca juga: Pekanbaru Jadi Kontributor Besar bagi Mitsubishi Fuso di Sumatera

Lebih lanjut Bambang menjelaskan, ukuran kaliper standar pabrikan sama saja, tetapi yang berbeda yakni bagian brake force. Alhasil, pemakaian kampas rem pada mobil matik akan cepat habis lantaran daya cengkram tidak bisa rata. 

"Saat bekerja, terlebih jika membawa mobil ke jalan pegunungan, medan berat membuat pengereman mobil bekerja dua kali lipat dibandingkan jalan perkotaan. Kaliper memompa piston untuk mendorong brake pad menekan kampas rem supaya mobil bisa berhenti," katanya. 

Hal senada juga disampaikan Kepala Bengkel Auto2000 Yos Sudarso Suparman yang menjelaskan bila penggunaan kampas rem mobil matik akan lebih boros hampir dua kali lipatnya.

Misal, kampas rem mobil transmisi manual biasa diganti setiap 60.000 km sekali, pada mobil transmisi matik di jarak tempuh 30.000 sampai 40.000 km sudah harus diganti.

Baca juga: Mana Lebih Irit, Mobil Transmisi Matik atau Manual?

“Kalau dibandingkan dengan mobil manual, mobil matik itu lebih cepat setengahnya. Jadi bila mobil manual ganti kampas rem tiap 60.000 kilometer (km), mobil matik bisa 30.000 sampai 40.000 km sudah ganti,” kata Suparman.

Penyebab lain kampas rem mobil matik yang cepat habis, menurut Suparman dari kebiasaan buruk pengemudi.

Kebanyakan, pemilik mobil transmisi matik lebih suka menahan pedal rem dengan kaki dibandingkan mengaktifkan rem tangan saat berhenti.

Parahnya lagi, ketika melakukan hal tersebut posisi tuas transmisi berada di D yang artinya pemilik juga menahan laju mobil dengan rem.

Baca juga: Bedanya Tuas Transmisi Matik Model Zig-zag dan Lurus

“Kondisi ini yang menyebabkan kampas rem cepat habis. Bahkan kebiasaan ini dilakukan hampir setiap saat, dan saat maju akan ada gesekan yang terjadi antara cakram dan kampas rem terlalu berat. Pada posisi tuas di D itu sama saja rem disuruh menahan laju gerak kendaraan,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau