Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salah, Ini Bedanya Spooring dan Balancing

Kompas.com - 14/06/2022, 10:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Sektor kaki-kaki pada mobil menjadi salah satu hal penting dalam penunjang kenyamanan ketika berkendara.

Karena itu, bila ada komponen yang rusak, atau dari sisi kondisi roda yang sudah mengalami pergeseran, otomatis akan sangat mempengaruhinya. 

Sesuai standar pabrikan, ada dua jenis perawatan umum yang bisa dilakukan pemilik mobil agar laju kendaraan tetap stabil, yakni spooring dan balancing.  

Baca juga: Tidak Ada Obat buat Cegah Ngantuk Saat Mengemudi

Keduanya merupakan salah satu bentuk dari perawatan komponen kaki-kaki mobil agar tetap aman dan nyaman saat digunakan.

 

Sebab, jika sedang berkendara namun kerap merasakan setir lari ke kanan atau kiri, hal ini akan sangat berbahaya. 

Meski begitu, ternyata banyak orang yang belum paham perbedaan keduanya. Wajar saja, fungsi keduanya sama, yakni menjaga kaki-kaki tetap stabil untuk mengurangi 
risiko oversteer dan understerr

Dealer Technical Support Dept. Head PT TAM Didi Ahadi, mengatakan, spooring dan balancing merupakan dua hal yang berbeda tapi memiliki prinsip sama, yakni menstabilkan roda dan kaki-kaki mobil.

Kondisi toe-in toe-out pada ban mobilUktyres.co.uk Kondisi toe-in toe-out pada ban mobil

"Ada bedanya spooring sama balancing, jika spooring itu proses pelurusan kembali kedudukan empat roda mobil seperti awal, sedangkan balancing menyeimbangkan keempat roda agar putarannya menjadi seimbang," kata Didi, kepada Kompas.com belum lama ini.

Sementara itu, ada beberapa indikasi yang dapat dirasakan pengemudi jika mobil sudah harus melakukan spooring atau balancing.

Biasanya, tanda-tanda tersebut berupa getaran pada permukaan ban jika mobil lari dengan kecepatan tinggi. 

Baca juga: Mesin Diesel Modern Masih Perlu Lakukan Ritual Memanaskan Mesin?

"Kalau balancing itu tandanya ada getaran di ban, itu biasanya berasa kalau mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Pada saat mobil di atas kecepatan 80 kilometer (km) per jam bisa dirasakan setir bergetar maka perlu dilakukan balancing," ucap Didi.

Ilustrasi proses spooring ban mobil.liveabout.com Ilustrasi proses spooring ban mobil.

Berbeda, jika kendaraan sudah perlu melakukan spooring ciri yang dialami pengemudi, yakni ketika ban tidak lagi lurus meskipun kondisi setir telah lurus. Ban bisa berbelok ke kanan atau ke kiri dengan sendirinya.

"Kalau spooring ciri-cirinya pada saat mobil posisi stirnya lurus kemudian lepas setir, mobil bisa berbelok sendiri ke kanan atau ke kiri. Nah itu mengindikasikan saatnya mobil harus di spooring," ucapnya. 

Baca juga: Hindari Celaka, Begini Tips Aman Berkendara di Jalan Menurun

Menurut Didi, idealnya proses balancing sebaiknya dilakukan setiap 10.000 km sekali atau per enam bulan. Sedangkan untuk melakukan spooring, jika muncul gejala seperti tadi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau